Jumat, 08 Oktober 2021

Mading Virtual Bulan Oktober

 

Tema: Guruku Adalah Pahlawanku



1. Lensa News


Menghormati Guru adalah Kunci Keberhasilan


https://www.seekpng.com/ipng/u2e6r5q8u2i1y3a9_gambar-guru-png-chibi-muslim-school-vector/

Perintah untuk hormat, juga ditujukan kepada guru yang telah mengajarkan ilmu dan mendidik sehingga dirinya menjadi orang yang terhormat.

Kepada seseorang yang mengajarkan ilmu merupakan kunci keberhasilan dalam menuntut ilmu. Kenapa demikian? Alasannya adalah mereka sebagai wasilah atau perantara dalam mentransformasi ilmu kepadanya. Tanpa adanya jasa mereka niscaya manusia akan selalu dalam kebodohan bahkan tersesat arah tujuannya.

Agama Islam menekankan kepada umat manusia supaya menghormati gurunya walau status sosial dimasyarakat lebih rendah atau lebih muda usianya karena memang mereka pantas dimuliakan.

Adapun sikap tawadhu atau rendah hati kepada ulama hukumnya wajib, alasannya dikarenakan seorang guru telah mengenalkan ilmu kepadanya.

Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa seorang murid harus berbakti dan menghormati kepada guru yang pernah mengajarkan ilmu, petuh, nasehat kehidupan maupun yang lain sebagai kunci kesuksesan dan kemanfaatan ilmu yang ia miliki.

Oleh Deby Nur Rohma



My Teacher Is My Hero


gambar diakses dari; https://images.app.goo.gl/k6HEdtUnkQAKTQwj6

Assalamulaikum sobat madding! Gimana kabar kalian, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.

Kalian tahu ngakk seberapa besar sih jasa seoarang guru sampai terdapat kata- kata bahwa “guru adalah pahlawanku” ya, memang peran guru tak lepas dari jasa-jasanya yang tak ternilai mereka meluangkan waktu, pengetahuannya, bahkan tenaganya untuk mengajarkan kita mulai dari hal yang tidak diketahui sampai yang dikuasai. Tetapi kalau dilihat dari beberapa peran penting seoarang Guru layaknya seperti orang tua kita sendiri jasanya tak bisa terbalsakan.

Guru memiliki peran sebagai pendidik yang mampu memberikan teladan kepada murid-muridnya untuk agare memilki nilai tata moral yang baik dan berbudi, sehingga menjadi seoarang guru sangatlah sulit bukan hanya mudah karena mereka akan berperan sebagai orang tua disekolah bagi murid-muridnya

“My Teacher Is My hero” guruku layaknya seperti pahlawanku yang berperan besar dalam kehidupanku bahkan satupun jasa-jasanya tak bisa terbalaskan karena bagaimanapun di madding virtual bulan depan.

Beliau adalah orang tua penganti terbaikku dalam kehidupanku. Udah dulu ya sampai jumpa lagi.

Oleh INTAN NUR FAUZIAH SAPUTRI

 


2. Lensa Pengetahuan

Berdirinya PGHB

Gambar diakses dari; https;//images.app.goo.gl/9MewjCKKtBy663NV7

Tahukah kalian apa itu PGHB? PGHB yaitu, Perserikatan Guru Hindia Belanda, sebuah organisasi yang berdiri pada 01 Januari 1912 di Magelang. PGHB merupakan organisasi guru pertama pada masa Hindia-Belanda. Terbentuknya PGHB dilatar belakangi oleh diskriminasi gaji guru di Hindia Belanda.

Pada saat itu guru merupakan profesi baru yang bisa dibilang masih asing di Hindia Belanda. Namun, mulai banyak sekolah-sekolah yang berdiri di Hindia Belanda oleh pemerintah yang tentunya sekolah tersebut pastinya membutuhkan guru. Pada awalnya pemerintah Hindia Belanda menginginkan impor guru dari Belanda, tetapi karena biayanya yang mahal pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk mengembangkan sekolah-sekolah guru yang setara dengan standar sekolah guru di Eropa. Hal ini mendorong pendirian sekolah guru dengan jenjang lebih tinggi.

Penghasilan guru pada masa itu sangat rendah, lebih rendah dari gaji guru-guru Eropa. Melihat hal tersebut, beberapa guru lulusan KS Yogyakarta berunding membicarakannya pada November 1911. Salah seorang diantaranya mengusulkan pendirian perkumpulan guru guna memperjuangkan kepentingan guru, ia bernama Dwidjosewojo yang merupakan anggota dari Boedi Oetomo. Usul tersebut disepakati Karto Hadi Soebroto dan N. Boediardjo selaku rekan Dwidjosewojo. Setelah pertemuan itu, Dwidjosewojo dan rekan-rekannya mengumpulkan lebih banyak guru, dan pada akhirnya berdirilah PGHB pada 01 Januari 1912 yang diketuai oleh Karto Hadi Soebroto dan Dwidjosewojo selaku sekretaris. PGHB bertujuan meningkatkan kesejahteraan guru dengan memperhatikan kepentingan pengajaran umum, kepentingan guru-guru, ketersediaan alat-alat pengajaran, dan penyelenggaraan penerbitan surat kabar.  

Melihat sejarah berdirinya PGHB dari awal dimana guru itu merupakan profesi yang jarang atau masih asing, rendahnya gaji guru pada masa Hindia Belanda, dan kerja keras Dwidjosewojo yang memperjuangkan hak dan kepentingan guru kita semua dapat mengakui bahwa perjuangan guru sangatlah besar. Bagi dunia guru mungkin hanya sebatas guru, tapi bagi murid guru adalah pahlawan. GURUKU PAHLAWANKU!

Oleh Safira Azka Yuskarina


Pendidikan Guru Pada Era Belanda



Gambar diakses dari; https;//images.app.goo.gl/4ZD3FLPzme5mz7Z58

 

Guru adalah seseorang yang telah berjasa memberikan ilmu kepada seorang murid. Kata guru mempunyai makna “Digugu dan ditiru” Yang berarti mereka juga merupakan seorang panutan. Jadi tugas utama seorang guru ialah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, dan mengevaluasi para siswa nya.

Dalam  pengembangan kurikulum, mereka harus mampu menterjemahkan, menjabarkan dan mentraspotasikan nilai nilai yang terkandung dalam kurikulum pada anak didik. Pada era kolonial Belanda, untuk mengajar sekolah rakyat dengan kurikulum membaca, menulis, dan berhitung hanya membutuhkan waktu selama 2 tahun bagi lulusan SD.

 Mochtar Buchari menyebutkan bahwa terdapat 4 jenis pendidikan bagi calon guru SD pada zaman Hindia Belanda yang dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu sekolah guru dengan pengantar Bahasa Belanda dan sekolah guru dengan Bahasa pengantar Bahasa daerah

Untuk menjadi guru sekolah menegah pada zaman Hindia, dibutuhkan MO akte. MO akte dibedakan menjadi 2 jenis yaitu MO A dan MO B. MO A memberi wewenang penuh untuk mengajar dalam mata pelajaran tingkat MULO. Sedangkan MO B memberi wewenang penuh untuk mengajarkan mata pelajaran tingkat AMS.

Selain diselenggarakan oleh pemerintah, Pendidikan zaman Hindia Belanda juga diselenggarakan oleh swasta, tetapi hanya ada pada jenjang normaalschool untuk Pendidikan guru bagi SD dengan Bahasa pengantar Bahasa daerah.

Oleh Mutiara Dewi Timurrini


 3. Profil Ilmuwan

KH Hasyim Asy’ari



(gambar diakses dari https://news.detik.com/berita/d-5219330/sejarah-kh-hasyim-asyari-penggagas-resolusi-jihad-yang-jadi-hari-santri )

            Halo semuanya…. Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan nama KH Hasyim Asy’ari. Kalian pasti mengenal KH Hasyim Asy’ari sebagai pendiri Nahdhatul Ulama kan??. yap betul sekali beliau merupakan pendiri Nahdhatul Ulama. Kalian juga harus tau kalo KH Hasyim Asy’ari juga merupakan seorang guru dan panutan dalam sejarah Pendidikan di Indonesia lohh. Mari simak biografi beliau dibawah ini!

            Kiai Haji Mohammad Hasyim Asy’ari adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang merupakan pendiri sekaligus Rais Akbar Nahdhatul Ulama. Nahdhatul ulama adalah oraganisasi islam terbesar di Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 14 Februari 1871. Beliau mendapat gelar Hadratus Syeikh yang berati maha guru. Gelar Hadratus Syeikh tidak bisa diberikan ke sembarang orang loh.

            Gelar Hadratus Syeikh hanya diperuntukkan bagi ulama yang dinilai telah memiliki kualifikasi keilmuwan yang tinggi, terlebih ilmu hadist. Salah satu syarat mendapat gelar Hadratus Syeikh adalah hafal kutubus sittah. yakni Kitab Hadist Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Timidzi, Sunan Abu Daud, Sunan Nasai, Dan Sunan Ibnu Majah baik secara matan maupun sanadnya itulah mengapa beliau disebut Hadratus Syeikh atau maha guru.

            Seperti yang kita bahas di awal tadi KH Hasyim Asy’ari merupakan pendiri Nahdhatul Ulama serta pendiri Pesantren Tebuireng di Jombang. Beliau adalah guru yang paripurna, ribuan santri beliau didik dan ratusan dari mereka menjadi ulama atau kiai. Beliau mengajar dengan rasa cinta tanpa membeda-bedakan. Saking cintanya itu pada santri-santrinya, di hari menjelang wafat, yang diingat adalah para santrinya. Beliau wafat pada tanggal 25 Juli 1947 di Jombang.

Oleh Farah Zahirah Isnanisa Chaliq


Ki Hajar Dewantara



Gambar diakses dari: www-gramedia-com.cdn.amproject.org

 

Raden mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 mei 1889. Beliau dibesarkan dilingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Beliau berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara saat genap berumur empat puluh tahun menurut hitungan tahun caka. Dan semenjak saat itu, beliau tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanannya didepan namanya. Beliau sengaja melakukan ini agar dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya. Ki hajar dewantara bersekolah dasar di ELS (sekolah dasar belanda) dan menamatkannya. Kemudian beliau melanjutkan sekolahnya ke STOVIA (sekolah dokter bumi putra) tetapi lantaran beliau sakit, sekolahnya tersebut tidak bisa ia selesaikan.

 

Setelah sembuh ki hajar dewantara bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar diantaranya ada sedyotomo, midden java, kaoem moeda, tjahaja timoer , dan poesara. Pada masa itu, ki hajar dewantara dikenal sebagai penulis yang handal. Tulisan tulisannya sangat komunikatif dan patriotic sehingga tulisan beliau mampu membangkitkan semangat anti kolonial bagi pembacanya. Selain bekerja sebagai wartawan muda, beliau juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik.

 

Pada tahun 1908 beliau aktif diseksi propaganda dalam organisasi boedi oetomo untuk mensosialisasikan dan menggugah kesadaran bagi masyarakat Indonesia pada saat itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kemudian beliau bekerja sama dengan douwes dekker (dr. danudirdja setya budhi) dan dr. cipto mangunkusuma yang biasa dikenal sebagai tiga serangkai.

 

Lalu ki hajar dewantara mendirikan indische partij pada tanggal 25 desember 1912. Organisasi ini merupakan organisasi atau partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia. Beliau mendirikan partai ini bertujuan agar mencapai Indonesia merdeka. Tiga serangkai ini berusaha mendaftarkan organisasi ini untuk memperoleh status badan hukum pada pemerintah kolonial belanda, tetapi pemerintah menolak permintaan pendaftaran tersebut melalui gubernur jenderal idenburg pada tanggal 11 maret 1913 karena pemerintah belanda menganggap organisasi ini dapat membangkitkan rasa naionalisme dan kesatuan rakyat untuk menentang kolonial belanda.

 

Semangatnya tidak berhenti sampai sini. Pada bulan November 1913, beliau membentuk Komite Bumipoetra yang bertujuan untuk melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda. Salah satunya adalah dengan menerbitkan tulisan berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga).Tulisan Beliau tersebut juga dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker. Akibat karangannya itu, pemerintah Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg menjatuhkan hukuman pengasingan terhadap Ki Hadjar Dewantara. Namun mereka menghendaki dibuang ke Negeri Belanda karena di sana mereka bisa mempelajari banyak hal dari pada di daerah terpencil. Akhirnya mereka diizinkan ke Negeri Belanda sejak Agustus 1913 sebagai bagian dari pelaksanaan hukuman. Kesempatan itu dipergunakan sangat baik oleh beliau untuk mendalami masalah pendidikan dan pengajaran, sehingga beliau berhasil memperoleh Europeesche Akte. Dan Pada tahun 1918, Ki Hadjar Dewantara kembali ke tanah air

 

Sesampai di tanah air, Ki Hadjar Dewantara semakin mencurahkan perhatian di bidang pendidikan sebagai bagian dari alat perjuangan meraih kemerdekaan. Bersama rekan-rekan seperjuangannya, mereka pun mendirikan sebuah perguruan yang bercorak nasional yang diberi nama National Onderwijs Instituut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa) pada 3 Juli 1922. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan. Selama mencurahkan perhatian dalam dunia pendidikan di Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara juga tetap rajin menulis. Namun tema tulisannya beralih dari nuansa politik ke pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan. Melalui tulisan-tulisan itulah beliau berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia. Kegiatan menulisnya ini terus berlangsung hingga zaman Pendudukan Jepang.

 

Saat Pemerintah Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dalam tahun 1943, Ki Hajar ditunjuk untuk menjadi salah seorang pimpinan bersama Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta dan K.H. Mas Mansur. Setelah kemerdekaan Indonesia berhasil direbut dari tangan penjajah dan stabilitas pemerintahan sudah terbentuk. Ki Hadjar Dewantara dipercaya oleh presiden Soekarno untuk menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama. Melalui jabatannya ini, Ki Hadjar Dewantara semakin leluasa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Pada tahun 1957, Ki Hadjar Dewantara mendapatkan gelar Doktor Honori Klausa dari Universitas Gajah Mada. Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa itu, tepatnya pada tanggal 28 April 1959 Ki Hadjar Dewantara meninggal dunia di Yogyakarta dan dimakamkan di sana. Kini, nama Ki Hadjar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan (bapak Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959.

Oleh Nova Septi


4. Puisi


Pemberi Jalan Misterius

 

Secercah cahaya

Melambai lembut ke arahku

Perlahan menghampiriku

Menepuk bahu kanan kiriku

 

Takku sangka

Jalan setapak yang gelap itu

Akan selesai dengan silauannya

Jalanan batu itu

Akan selesai dengan sungainya

 

Pemberi jalan yang misterius

Dia menggandengku

Mengulurkan tangannya kepadaku

Dan membawaku kemari

 

Memberitahuku saat aku terjatuh

Menasehatiku saat aku lelah

Menungguku saat aku terlelap

Dan merangkulku saat aku takut

 

Pemberi jalan yang misterius

Sekarang aku tahu

Perjalanan ini....

Selama aku dengannya

Sama seperti suatu hubungan

Aku dan guruku

Oleh Rizky Amalia (XI MIA 1)


Guruku pelitaku

Guruku…

Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa

Jasamu kepadaku akan ku ingat selalu

Oh guruku…

Tanpa adanya engkau aku tidak bias menulis dan membaca

Dan disaat aku tidak tahu apa apa

Engkau tak pernah mengeluh dan terus mengajariku dengan cara mu agar aku bisa menerima ilmumu

Wahai guruku…

Engkaulah pelita kami

Andai tidak ada engkau…

Mungkin kami tersesat menuju jalan kegelapan

Tidak bisa membaca, tidak bisa menulis, tidak tahu apa apa

Bagaimana nasib kita…

Oh guruku…

Hanya terima kasih yang bisa kami ucapkan

Oleh Ghefira Nisa Azzara


 5. Cerpen


TERIMAKASIH GURUKU


Gambar diakses dari; https;//images.app.goo.gl/XR47jK5X9VG8UTng

 Pada pagi hari di SD Nusa Indah 2, banyak siswa-siswi yang mulai memasuki gerbang dengan penuh semangat dan gembira untuk mencari ilmu. Tepat pukul 07.00 jam pembelajaran pertama di mulai. Di kelas 4 pembelajaran di awali dengan membaca doa, yang di pimpin oleh Ibu Saras. Seperti biasanya setelah membaca doa, Bu saras menanyakan kabar muridnya “Apa kabar anak-anak??”.  yang dijawab dengan penuh semangat “Alhamdulillah baik bu..”. Bu saras tampak kebingungan dengan salah satu muridnya yang duduk di belakang, “Reno ada apa dengan mu nak??”. Ya betul murid yang duduk di belakang adalah Reno, ia terlihat lemas dan tidak bersemangat, Reno menjawab “tidak apa-apa bu”. Pertanyaan Bu Sarah telah di jawab oleh muridnya, tetapi Bu Sarah masih belum yakin, “apakah kau sudah sarapan nak?”. Dijawab kembali oleh Reno “belum bu, tadi mama saya berangkat bekerja”. Dengan jawaban terebut Bu Sarah merasa iba dengan muridnya. Kemudian ia menuju kantor untuk mengambil sekotak nasi yang ada di dalam tasnya itu, ya itu adalah bekal Bu Sarah. Lalu ia kembali ke kelas dan memberikan kotak nasi taersebut “makanlah terlebih dahulu nak”, akan tetapi Reno merasa sungkan dengan tawaran Bu Sarah “tidak bu, terimakasih”. Bu Sarah memaksa Reno “ayo lah nak, makan dulu biar semangat”. Baiklah  tawaran Bu Sarah kali ini di terima oleh Reno. Selesai makan, Reno mengucapkan terimakasih pada Bu Sarah “terimakasih banyak Bu Sarah, Bu Sarah baik banget”. Mendengar perkataan muridnya Bu sarah merasa sangat bahagia “iya nak sama-sama, ibu bahagia melihat kamu makan dengan lahap”. Dan akhirnya pembelajaran di mulai…

                                                                                    Dibuat Oleh : Nurul Nilaliyah

 

GURUKU ADALAH PAHLAWANKU


Gambar diakses dari: https://images.app.goo.gl/H45aVEccjYatXBod7


Guru adalah pahlawan bagi para murid muridnya, ia mengajar dan mendidik murid-muridnya dengan rasa penuh kasih sayang, kesabaran dan keikhlasan. Betapa mulianya jasa seorang guru, betapa pedulinya ia kepada anak didiknya. Bahkan terkadang ia rela mengesampingkan kepentingannya demi memberikan ilmu pengetahuannya kepada muridnya. Menjadi guru itu tidak semudah yang kita bayangkan.

Pada saat proses belajar mengajar berlangsung ia memberikan sebuah materi, permainan semacam kuis, dan lain-lain. Dimana hal tersebut agar membuat siswa tidak mengantuk, bosan, dan tetap semangat dalam belajar. Berbagai macam cara yang di lakukan oleh seorang guru, agar suasana kelas tetap kondusif. Semua orang bisa menjadi guru, tetapi tidak semua guru bisa mendidik. Guru harus profesional sesuai dengan profesinya, dimana seorang guru harus bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya. Seperti masalah pribadi dan perkejaan di sekolah. Sepulang sekolah guru juga mempunyai tanggung jawab dirumahnya. Bukan hanya di sekolah, seorang guru juga harus bisa membimbing, merawat, dan mendidik keluarganya. Karena pasti semua guru mempunyai keluarga yang menjadi pelengkap di dalam hidupnya.

Guru tidak akan meminta imbalan kepada muridnya, cukup dengan memberikan rasa hormat dan bersikap sopan yang baik kepadanya, sudah sangat membahagiakan hati seorang guru, dan ia akan merasa lebih di hargai dan dihormati atas keberadaannya. Guru adalah sang motivator kedua dari ayah dan ibu. Nasehat baik selalu di katakan olehnya, agar dapat dijadikan jembatan menuju kesuksesan bagi murid muridnya. Maka dari itu kita harus menghormati guru atas pengorbanan yang ia lakukan untuk para muridnya.

Oleh Nabilla Zahira Shofa


6. Kaligrafi


Oleh Igmasyanda a f



Oleh Nur Zalfa



7. Kata Mutiara

Guru tak akan Guru itu pelita kehidupan, dia bagai lilin yang rela mengorbankan dirinya untuk menerangi hidup orang lain.

Oleh Siti Dwi Nuraini


Meski teknologi itu menakjubkan, namun peran guru tak akan tergantikan

Oleh Qurota Ayun Zahwa


8. Opini

                                GURU SESEORANG PALING BERJASA



                                 http://3.bp.blogspot.com/-Ln-1U50SoS8/VT2ZkTq7--      I/AAAAAAAAAGI/IE-14AZbdEI/s1600/guru.jpg 


          Mungkin banyak orang yang bilang kalau guru adalah seseorang yang bekerja dan di bayar, sebenarnya guru tidak seperti itu tugasnya sangat berat apalagi guru tk atau bisa di sebut guru di taman kanak-kanak, membelajari menulis,membaca,menghitung dan lain sebagainya. Pendidikan sangat penting untuk menentukan masa depan, pendidikan saat ini tidak seperti zaman dahulu dahulunya hanya orang yang punya uang saja yang bisa sekolah. Disaat pandemi guru yang tidak mengerti tentang internet dia berusaha belajar tentang menggunakan internet untuk bisa mengajar anak didiknya hingga faham,kebanyaan di era daring ini banyak siswa siswi yang tidak faham materi,guru juga begitu bingung jika anak didiknya tidak faham. Bapak ibu guru terimakasih ilmu yang di berikan  kami tidak bisa seperti ini tanpa dididkan kalian,maaf jika sering marah-marah karena kenakalan kami,kemarahan mu menjadi bahaan untuk menjadikan kita dewasa. Terimakasih atas jasa yang engkau berikan.

Oeh Amanda Maulidya W.C.B


Engkau Patriot Pahlawan Bangsa Tanpa Tanda Jasa


gambar diakses dari : https://images.app.goo.gl/7EqSxQZGyBC4Mzmo8


Guru adalah filosofi Jawa berarti diduga lan ditiru. Seorang guru merupakan sosok yang harus  ‘digugu’ yang berate dicontoh atau diteladani. Sudah sepatutnya guru memiliki dua hal tersebut. Guru memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa. Guru tidak hanya seorang yang luas ilmu pengetahuannya dan mengajar dalam ruang pembelajaran. Guru bisa diartikan sebagai orang yang mengajarkan segala sesuatu, meskipun itu hanya satu huruf. Pengalaman bermanfaat yang mampu mengajari diri kita menjadi lebih baik juga dapat disebut sebagai guru.

Apabila seorang guru memiliki dedikasi yang tinggi terhadap dunia pendidikan Indonesia, serta tak kenal lelah dan separuh hati dalam membimbing siswa, memiliki cita cita yang luhur dalam memajukan pendidikan Indonesia. Memang beliau adalah “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”. Ebaliknya, jika guru hanya mengajar asal asalan dan hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memikirkan perkembangan siswa maka dampaknya akan kembali pada siswa sehingga guru harus kembali belajar untuk menjadi guru yang ikhlas dalam mengajar.

Selanjutnya, di tengah perjuamgan melawan pandemic, tugas guru adalah menyediakan pembelajaran jarak jau, memperhatikan dan mendukung kelompok rentan, pembukaan kembali sekolah serta memastikan evaluasi hasil pembelajaran peserta didik yang efektif.

Oleh Hikmah Ayu Listiana



8. Riddle

Seorang pemandu kehidupan dengan membawa lentera yang menjadi penerang di kegelapan yang panjang

Oleh Elen Anggita

Orangtua kedua dari orangtua kandung. Dan seorang pembimbing tanpa tanda jasa

Oleh Eka Syafitri


 

 

5 komentar:

Mading Virtual Bulan April

Tema: Sayangi Bumi dan Jadi Konsumen Bijak (SI DAKI)     Lensa News     Sayangi Bumi Dengan Sepenuh Hati Sumber gambar: 405c...