Senin, 16 Agustus 2021

Mading Virtual Bulan Agustus

  Tema Mading Bulan Agustus : Kemerdekaan

1. Lensa News

Surat Mendung dari Mendagri, Pembatasan Aktivitas Perayaan HUT ke –76 RI


Assalamualaikum Readers, Bagaimana kabarnya? Pasti senang sekali bukan, menyambut HUT ke – 76 RI. Tak terasa dari banyaknya rintangan, Indonesia masih menjadi negara kesatuan republik yang utuh dari 76 tahun silam. Mulai dari disintegrasi wilayah, teror-teror yang menyebar, kekacauan yang merajalela, dan mungkin hingga saat ini Indonesia masih diterjang banyak rintangan. Salah satunya wabah Covid-19 yang tak kunjung mereda. Akibatnya semarak perayaan HUT RI tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dalam hal tersebut, Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri turun tangan dengan menerbitkan Surat Edaran mengenai Pedoman Teknis Peringatan HUT RI Tahun 2021, guna memberi  informasi untuk membatasi masyarakat dalam merayakan HUT RI.

Isi Surat Edaran tersebut memiliki lima poin penting yang disampaikan oleh Mendagri. Di mana inti sari dari kelima poin tersebut adalah mengenai larangan yang memicu kerumunan, seremonial resmi yang hanya didatangi 30 orang, serta diperbolehkannya merayakan HUT RI dengan jenis perayaan virtual saja.

Adapun isi dari gagasan yang disampaikan oleh beliau, bahwasannya bentuk pembatasan ini tidak bertujuan untuk mengurangi rasa hormat menyemarakkan hari kemerdekaan, akan tetapi dengan bentuk peminimalisiran kegiatan beresiko tersebut, kita telah memberikan cerminan rasa cinta Tanah Air, karena melalui pembatasan tersebut, kita dapat mempercepat proses pengendalian Covid-19 di Indonesia.

Dengan adanya pembatasan aktivitas tersebut, jangan jadikan sebagai alasan untuk menghilangkan rasa nasionalisme dan tenggelam tanpa solidaritas. Tetap tegakkan bahu bersama untuk membangun Indonesia yang lebih maju. Merdeka!! 

Oleh Rizky Amalia


HUT Ke- 76 RI ,ANGGOTA PURNA PASKIBRAKA SIAP KIBARKAN BENDERA DI TEMANI RIBUAN IKAN DI ANCOL

(Gambar diakses dari https://www.liputan6.com/news/read/2295574/paskibraka-dari-tim-nakula-sukses-menurunkan-bendera-pusaka )

Taman Impian Jaya Ancol bakal menggelar upacara bendera merah putih di dalam akuarium raksasa Sea World Ancol untuk merayakan HUT Kr-76 RI, berbeda dengan sebelumnya, upacara ini akan di lakukan anggota paskibraka, pengibaran bendera nantinya bisa di saksikan acara virtual.

Terdapat dua orang anggota purna paskibraka Indonesia provinsi DKI Jakarta,yakni Dyfa Zasqya Farrythama dan Chairil Amin Saputra, yang bertugas mengibarkan bendera merah putih di dalam air dan di dampingi penyelam sea world ancol,sementara Muhammad Kautsar Rayhanafi akan bertugas membacakan Undang-Undang Dasar 1945.

Upacara ini dapat di saksikan pada 17 Agustus 2021 pukul 09.00 WIB melalui akun youtube ancol taman impian dan di live Instagram @ancoltamanimpian perayaan kemerdekaan tahun ini sendiri bertema “Indonesia Tangguh,Indonesia Tumbuh”

Vice president sea world dan Samudra ancol Rika Sudranto mengaku bangga dapat menggelar upacara pengibaran bendera merah putih di dalam air setiap tahunya untuk memperingati HUT RI.

 “sebuah kebanggaan bagi kami,tahun ini dapat berkolaborasi dengan purna paskibraka Indonesia provinsi DKI Jakarta dalam melaksanakan upacara pengibaran benderamerah putih di dalam akuarium sea world ancol,kami menyampaikan terima kasih serta penghargaan kepada seluruh PPO Provinsi DKI Jakarta” ujar Rika.

Selain pengibaran bendera merah putih ancol juga menggelar lomba menyanyi dan mewarnai yang di lakukan secara virtual bertajuk “Anak Indonesia Merdeka Anak Indonesia Kreatif.” lomba ini dapat di ikuti anak usia lima tahun hingga tujuh tahun.

Pendaftaran di buka pada 7-14 Agustus 2021 melalui ancol.com, biaya pendaftaran sudah termasuk tiket masuk gerbang ancol dan sea world untuk satu orang peserta tanpa kendaraan dan berlaku setelah ancol Kembali buka hingga 30 desember 2021.

Pengumuman pemenang akan di laksaknakan pada 17 agustus 2021 pukul 09.00 WIB, seluruh peserta wajib hadir melalui zoom dan menggunakan background yang harus lebih dulu di unduh sesuai petunjuk.

Oleh Heti Azzahra Helling


 2. Lensa Pengetahuan

Asal Usul BPUPKI

(gambar diakses dari : https://bobo.grid.id/read/081920289/apa-itu-bpupki-dan-bagaimana-sejarah-terbentuknya?page=all )

Sebelum terjadi kemerdekaan 17 agustus 1945, ada organisasi yang Bernama BPUPKI. BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (dokuritsu zunbi tyosakai)  dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945. Namun baru diresmikan pada tanggal 29 April  1945 oleh Kaisar Hirohito dan bertepatan dengan ulang tahun beliau. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat dan wakil nya Hibangase Yosia dari Jepang dan Raden Pandji Soeroso. Dalam organisasi ini memiliki 67 anggota yang dimana 60 orang dari Indonesia dan 7 orang dari Jepang yang bertugas untuk mengawasi. BPUPKI memiliki tugas utama yaitu untuk menyelidiki rencana penting dalam pembentukan negara Indonesia. Selain tugas utama, BPUPKI juga memiliki beberapa tugas yang lain seperti :

Ø  membahas dasar negara Indonesia

Ø  membentuk panitia kecil untuk menampung saran dasar negara

Ø  membantu panitia Sembilan dan panitia kecil untuk membentuk reses selama satu bulan.

Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan melaksanakan 2 sidang.

Sidang pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945 di Gedung Chuo Sangi In di Jakarta (sekarang menjadi gedung pancasila ). Pada sidang pertama BPUPKI tersebut membahas perumusan dasar negara Republik Indonesia. Selama masa persidangan pertama BPUPKI ini, agendanya adalah mendengarkan pidato dari tiga orang tokoh utama pergerakan nasional Indonesia. Ketiga tokoh yang menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara Republik Indonesia, ialah Prof. Mohammad Yamin, S.H., Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Pada sidang 29 Mei 1945, Prof. Mohammad Yamin, S.H., mengemukakan gagasan tentang rumusan lima asas dasar negara Republik Indonesia, yakni. 

1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat

Kemudian pada sidang 31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo mengemukakan gagasannya mengenai rumusan lima prinsip dasar negara Republik Indonesia, yang dinamakan 'Dasar Negara Indonesia Merdeka', yaitu:

1. Persatuan

2. Kekeluargaan

3. Keseimbangan lahir batin

4. Musyawarah

5. Keadilan Sosial

Sementara itu, pada sidang 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan perihal rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia, yang dinamakan 'Pancasila', yaitu

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan

3. Mufakat atau Demokrasi

4. Kesejahteraan Sosial

5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Dari beberapa usulan, milik Ir. Soekarno yang diterima dan diberi nama Pancasila. Rumusan ini kemudian digunakan sebagai fondasi dan ideologi negara Indonesia.

Setelah sidang BPUPKI pertama selesai, belum ada kesepakatan mengenai dasar negara Republik Indonesia. Agenda sidang BPUPKI kedua adalah pembahasan mengenai rancangan undang-undang dasar (UUD), bentuk negara, pernyataan merdeka, wilayah negara, dan kewarganegaraan Indonesia. Dalam musyawarah tersebut dibentuk Panitia Perancang Undang-Undang Dasar (UUD) berisi 19 anggota yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Tak hanya itu, dalam rapat tersebut juga dibentuk Panitia Pembelaan Tanah Air yang diketuai oleh Abikoesno Tjokrosoejoso serta Panitia Ekonomi dan Keuangan yang diketuai Mohammad Hatta

Pada 11 Juli 1945, Panitia Perancang UUD membentuk panitia kecil beranggotakan tujuh orang, yang terdiri dari ketua Prof. Dr. Mr. Soepomo dan anggota Mr. Wongsonegoro, Mr. Achmad Soebardjo, Mr. A.A. Maramis, Mr. R.P. Singgih, H. Agus Salim, dan Dr. Soekiman. Sidang kerja Panitia Perancang UUD dilaksanakan pada 13 Juli 1945. Pada 14 Juli 1945 diadakan rapat pleno BPUPKI yang menerima laporan dari Panitia Perancang UUD. Ada tiga hal pokok yang harus masuk UUD 1945, yakni pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan UUD, serta batang tubuh UUD. Konsep proklamasi kemerdekaan rencananya akan disusun dengan mengambil tiga alenia pertama Piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat Piagam Jakarta. Dengan disepakatinya rancangan undang-undang maka tugas BPUPKI telah selesai dan sidang kedua ditutup pada 17 Juli 1945. BPUPKI kemudian dibubarkan pada 7 Agustus 1945 oleh pemerintah Jepang karena menganggap tugas Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan telah usai

Oleh Hindun Naida Ramadhani

Sejarah PPKI

(gambar diakses dari : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Hasil+Sidang+PPKI.jpg )

PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (dokuritsu junbi inkai) adalah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. PPKI dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 dan dibentuk secara resmi pada 12 Agustus 1945. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakilnya Drs. Moh. Hatta. Pada awalnya PPKI beranggotakan 21 orang (12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari Maluku dan 1 orang dari golongan Tionghoa.) kemudian tanpa sepengetahuan jepang keanggotaan PPKI bertambah 6 orang. PPKI memiliki tugas yang sama dengan BPUPKI yaitu tugas tugas yang berkaitan dengan kemerdekaan. Berikut adalah tugas PPKI:

1.  Menyusun dan mengesahkan konstitusi.

2.  Menyusun dan mengesahkan dasar negara.

3.  Mempersiapkan dan membentuk pemerintahan.

4. Memperjelas wilayah wilayah Indonesia  

PPKI melaksanakan 3 sidang.

Sidang pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945 di Pejambon. Tujuan sidang ini adalah untuk membahas, mengambil keputusan, dan mengesahkan Undang Undang Dasar. Hasil sidang pertama PPKI sebagai berikut:

1.  Mengesahkan Undang Undang Dasar 1945.

2.  Memilih dan mengangkat Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden.

3. Tugas Presiden sementara dibantu oleh Komite Nasional Indonesia Pusat sebelum dibentuknya MPR dan DPR.

Sidang kedua PPKI dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 1945. Pertemuan ini membahas hasil kerja Otto Iskandardinata. Adapun hasil sidang kedua PPKI sebagai berikut:

1. Membentuk 12 Kementrian dan 4 Menteri Negara.

2. Membentuk Pemerintah Daerah. Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi yang dipimpin oleh seorang gubernur.

Sidang ketiga PPKI dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 1945. Hasil sidang ketiga PPKI sebagai berikut:

1. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.

2. Membentuk Partai Nasional Indonesia.

3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat.

 Oleh Nova Septi Arini

Peristiwa Rengasdengklok

(gambar diakses dari https://tirto.id/peristiwa-rengasdengklok-sejarah-latar-belakang-kronologi-f9kW )

Sebelum terjadinya kemerdekaan 17 Agustus 1945 terjadi peristiwa Rengasdengklok, peristiwa ini melibatkan dua golongan yaitu golongan tua dan golongan muda diantaranya yang sering disebut sebagai golongan tua adalah Soekarno dan Mohammad Hatta,dan Golongan Muda diantaranya: Sukarni, Chairul Saleh, Yusuf Kunto, dr.Muwardi, Shodanco, Singgih, Wikana, Sayuti Melik, Sudiro, BM Diah, Djohar nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Adam Malik, Armansyah. Kejadian tersebut berlangsung satu hari sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.

Tujuan peristiwa Rengasdengklok utamanya adalah mendorong Ir Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.karena telah mendengar kabar Jepang telah mengalami kekalahan, para pemuda Indonesia sangat berambisi untuk segera mengumumkan kemerdekaan.

Pada 12 Agustus 1945 Jepang mengatakan kepada Soekarno dan Hatta bahwa pemerintah Jepang akan memberi kemerdekaan untuk Indonesia. Jepang ingin proklamasi dilakukan pada 24 Agustus. Dua hari setelah pulang dari Vietnam. Hatta menceritakan kepada Sutan Syahrir tentang hasil pertemuannya itu. Syahrir mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Menurut Syahrir, keinginan Jepang yang menunda-nunda itu hanya siasat semata sebagai tipu muslihat. Namun, Soekarno masih mengikuti kata Jepang.

Pada 15 Agustus 1945, para pemuda pun mengadakan rapat di rumah Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta, untuk merumuskan pelaksanaan kemerdekaan yang dipimpin Chaerul Saleh.

Rapat tersebut menyatakan bahwa kemerdekaan sepenuhnya berasal dari keputusan rakyat Indonesia dan bukan dari Jepang. Hasil rapat ini disampaikan kepada Soekarno pada malam harinya.Soekarno menolak rancangan para pemuda ini. Ia ingin proklamasi tetap dilakukan lewat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang dibentuk Jepang.

Para golongan muda merasa kecewa atas jawaban dari Soekarno. Mereka lalu menculik Soekarno dan Hatta pada 16 Agustus 1945 ke Rengasdengklok agar terhindar dari pengaruh Jepang.Soekarno-Hatta dibawa ke sebuah rumah dan didesak untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Di Rengasdengklok, Soekarno menyatakan dia bersedia menggelar proklamasi setelah dikembalikan ke Jakarta.dari putusan itu, Ahmad Soebardjo selaku tokoh penengah antara golongan tua dan muda, diutus menjemput Soekarno, Hatta, Ibu Fatmawati, dan Guntur Soekarnoputra dari Rengasdengklok.

Keesokan harinya tepat pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56.

Oleh Ghefira Nisa Azzara

 3. Profil Ilmuan

Mengenal Tiga Tokoh Pengibar Sang Merah Putih

(gambar diakses dari https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/28/200000069/tiga-tokoh-pengibar-bendera-pertama?page=all )

Pada tahun 1945 upacara dan pembacaan teks proklamasi yang pertama setelah berpuluh-puluh tahun menderita dalam tikaman koloni.

Lalu, apakah kalian mengetahui siapa saja sosok yang mengibarkan bendera Indonesia untuk pertama kali?

Ada tiga orang yang bertugas mengibarkan bendera saat itu. Siapa saja mereka? Berikut jawabannya

1.      Latief Hendraningrat

Raden Abdul Mas Latief Hendraningrat, lahir di Jakarta pada 15 Februari 1911. Beliau merupakan seorang prajurit pembela tanah air (PETA). Di masa pendudukan jepang, Latief aktif dalam pelatihan militer yang didirikan oleh Jepang. Dan bergabung dalam organisasi tentara bentukan Jepang, pembela tanah air (PETA).

Karena kelihaiannya, sepak terjang Latief di militer dinilai membanggakan. Beliau pernah juga menjbat komandan kompi dan berpangkat Sudanco. Pangkat ini berada dibawah pangkat tertinggi pribumi ketika itu, yaitu Daicando atau komandan batalion.

Ketika berita kekalah jepang oleh sekutu terdengar indonesia, bagi kalangan muda momentum ini dianggap sebagai kesempatan bagi soekarno dan hatta untuk mempersiapkan kemerdekaan indonesia.

Mereka kemudian menculik soekarno dan hatta ke rangasdengklok dan mendesak soekarno-hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Upaya ini berhasil hingga akhirnya pembacaan proklamasi dilakukan di jalan pegangsaan timur 56 jakarta pada 17 agustus 1945.

Latief hendraningrat termasuk orang yang mempunyai peran dalam peristiwa bersejarah ini.

Latief adalah orang yang dipercaya mengamankan lokaksi sebelum acara pengibara bendera di mulai. Beliau menempatkan prajuritnya di sekitar pegangsaan dan mengamankan jalannya acara penting itu.

Setelah pembacaan naskah proklamasi oleh soekarno, dilakukan pengibaran bendera merah putih. Ketika itu, latief memakai seragam tentara jepang karena pasukan PETA. Beliau bersama suhud sastro kusumo mengibarkan bendera merah putih pertama setelah proklamasi kemerdekaan.

2.      Suhud Sastro Kusumo

Suhud lahir pada tahun 1920. Dia merupakan anggota barisan pelopor bentukan jepang. Saat upacara proklamasi kemerdekaan pada 17 agustus 1945, suhud turut bertugas sebagai pengibar bendera.

Pada 14 agustus 1945, suhud dipercaya menjaga keluarga soekarno dari berbagai macam gangguan. Dua hari kemudian, 16 agustus 1945, soekarno dibawa oleh soekarni dan chaerul saleh ke suatu tempat yang dikenal dengan peristiwa rangasdengklok.

Saat itu, suhud tidak curiga dengan soekarni dan chaerul saleh yang membawa soekarno. Dan tidak menganggapnya sebagai suatu penculikan.

Malam harinya, soekarno kembali kerumah dan persiapan proklamasi kemerdekaan mulai dilakukan dengan matang. Pimpinan kawedanan dan kecamatan sudah dikoordinasi.

Suhud diperintahkan mempersiapkan tiang bendera . tiang ini kemudian digunakan untuk mengibarkan sang saka merah putih.

Suhud bertugas membentangkan bendera yang kemudian ditarik oleh latief.

3.      Sulastri Karma (SK) Trimurti

SK Trimurti lahir di boyolali, jawa tengah, pada 11 mei 1912. Ia menjalani pendidikan dasar di noormal school dan AMS di surakarta. Setelah itu, melenjutkan pendidikan tinggi di fakultas ekonomi universitas indonesia. Selama masa pergerakan, SK Trimurti aktif di partai indonesia (Partindo).

Ia juga berkarier sebagai guru sekolah dasar. Berprofesi sebagai guru tak menghentikannya tetap berkarya melalui tulisan. SK Trimurti sempat dipenjara karena mendistribusikan leaflet antikolonial.

Selama dipenjara, tulisan yang dihasilkannya justru semakin kritis. Setelah menikah dengan sayuti melik, ia bersama sayuti mendirikan koran pesat di semarang, yang sempat di bredel pada masa penjajahan jepang.

Saat proklamasi kemerdekaan , bersama latief dan suhud, ia turut bertugas sebagai pengibar bendera.

SK Trimurti pernah menjadi menteri tenaga kerja pertama di indoensia di bawah perdana menteri amir syarifudin yang menjabat pada 1947-1948. Setelah itu, dia aktif dalam organisasi perempuan yang didirikannya, Gerwis, yang pada 1950 berubah menjadi Gerwani.

SK Trimurti pernah dipenjara karena tuduhan Gerwani dekat dengan partai komunis indonesia (PKI).

Oleh Deby Nur Rohmah

BIOGRAFI NYI AGENG SERANG

(gambar diakses dari https://en.wikipedia.org/wiki/Nyi_Ageng_Serang )

Nyi Ageng Serang terlahir dengan nama asli Raden Ajeng (RA) Kustiyah Wulaningsih Retno Edhi. Beliau merupakan putri dari seorang penguasa daerah Serang, Jawa Tengah yang juga merupakan Panglima Perang Sultan Hamengku Buwono I yakni Pangeran Natapraja. Sejak kecil Nyi Ageng Serang telah mengikuti ayahnya berperang melawan Belanda.

Nyi Ageng Serang rajin mengikuti latihan kemiliteran dan mempelajari siasat perang bersama para prajurit. Ia juga seringkali ikut turun ke medan perang bersama ayahnya untuk melawan para penjajah. Setelah ayahnya wafat, ia kemudian diangkat menjadi pengganti kedudukan sang ayah sebagai penguasa Serang  dan diberi nama Nyi Ajeng Serang.

Selama masa kepemimpinannya, Nyi Ageng dikenal dekat dengan rakyatnya. Ia selalu membantu kesengsaraan rakyatnya yang tengah dijajah dengan membagikan pangan. Selain itu beliau juga melakukan perlawanan fisik untuk mengusir pasukan Belanda dari tanah kelahirannya itu.

Ketika perang Diponegoro pada tahun 1825, Nyi Ageng dengan pasukannya ikut berperang bersama Pangeran Diponegoro dan menantunya, Raden Mas (RM) Pak-Pak. Usia Nyi Ajeng saat itu telah menginjak angka 73 tahun, dengan kondisi fisiknya yang telah seperti ini ia pun akhirnya memundurkan diri dari perang. Hingga pada tahun 1828 ia menghembuskan nafas terakhirnya di umur yang ke 76 tahun. Ia meninggalkan serang sebagai daerah yang merdeka.

Oleh Shabiqa Jasmine

Cut Nyak Meutia, Pahlawan Wanita Pembela Tanah Air

(gambar diakses dari https://www.merdeka.com/tjut-meutia/profil/ )


Mungkin sedikit terdengar asing di telinga kita tentang siapa sosok pahlawan yang satu ini, sebenarnya siapakah Cut Nyak Meutia Itu?? .

Cut Nyak Meutia (Tjok Njak Meutia) merupakan pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari daerah Nanggroe Aceh Darussalam, Cut Nyak Meutia dinobatkan menjadi pahlawan nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor 107/1964 tahun 1964, Beliau lahir pada tanggal 15 Februari 1870 dan meninggal pada 24 Oktober 1910, orang tua beliau merupakan keturunan Minangkabau dari sijunjung Sumatra Barat.

Pada mulanya, Cut Nyak Meutia melakukan perlawanan terhadap belanda ditemani oleh suaminya yaitu Teuku Muhammad. Namun, suaminya tersebut ditangkap dan dihukum mati oleh Belanda, sebelum meninggal, suaminya berpesan kepada sahabatnya yaitu Pang Nanggroe agar bersedia menikahi istri dan merawat anaknya.

Singkat cerita, pada suatu pertempuran di Paya Cijem, Pang Nanggroe gugur, Cut Nyak Meutia pun melarikan diri ke dalam hutan bersama pejuang lain. Tak lama kemudian Cut Nyak Meutia bangkit, menyerang dan merampas pos pos kolonial belanda bersama pasukannya, namun pada tanggal 24 Oktober 1910, Cut Nyak Meutia harus gugur dalam pembentrokan dengan Marechausee di Alue Kurieng. Dan pada tanggal 19 Desember 2016, namanya di abadikan dalam Uang Republik Indonesia baru pecahan Rp, 1000.

Oleh Idang Rasyidi

4. Puisi 

Kemerdekaan Bukanlah Kebebasan

(gambar diakses dari https://suarakebebasan.id/memahami-kembali-kata-merdeka/ )

Terlihat kibaran sang merah putih di angkasa.

Bersama semilir angin yang menerpa tegaknya bendera.

Sorak gempita agustus telah tiba.

Membawa riuh kecerian.

Mata yang tak henti memandang.

Raga yang masih berpijak.

Hingga tangan yang mengangkat membawa memberi pengormatan bagi kemerdekaan.

Dua tahun usai dicoba oleh kesabaran.

Pandemi yang masih menimpa pertiwi.

Hingga tak ada alasan untuk memeriahkan hari ulan tahun kemerdekaan yang ke tujuh puluh enam.

Lomba yang paling dinantikan oleh semua orang.

Kini harus usai.

Sekarang hanya bisa meramaikan dengan kibaran sang merah putih di sepanjang jalan.

Bahkan kemerdekaan tak lagi menjadi sebuah kebebasan.

Hingga aku tak tahu kapan pandemi hilang  yang telah merenggut membawa keceriaan di hari ulang tahun kemerdekaan.

Oleh Intan Nur Fauziah S


Awal

(gambar diakses dari https://yoursay.suara.com/lifestyle/2021/08/12/091952/4-ide-merayakan-hari-kemerdekaan-indonesia-di-rumah )

 

Inilah awal

Awal dari segalanya

Awal dari kebebasan

Awal yang ditunggu-tunggu

Sang fajar menyingsing menandakan awal hari

Hari dimana Indonesia lahir

Hari dimana rakyat Indonesia merdeka

.

Tak tentu awal ini awal yang mudah

Rakyat Indonesia masih menghadapi para sekutu

Beberapa wilayah terserbu

Menolak mengakui kemerdekaan Indonesia

.

Awal

Awal bukan sekedar awal

Awal ini juga adalah akhir

Akhir dari penderitaan

Siksaan yang diderita rakyat Indonesia

Oleh para penjajah yang bengis

.

Tuhan

Saya sangat bersyukur kepada-Mu

Karena hamba bisa berdiri disini

Dibawah naungan sang saka merah putih

Tiada lagi siksaan dari siapapun

Tiada darah lagi yang ditumpahkan

Ratusan tahun lamanya negeri ku ini menderita

Berjuang terus berjuang tanpa rasa lelah

Hanya untuk satu kata “Merdeka”

Oleh Athallah Shafar Raihan

5. Cerpen 

Memeriahkan Kemerdekaan dengan Barang Bekas.

(gambar diakses dari https://rezanesia.com/45-inspirasi-dekorasi-ruangan-17-agustus-terbaru/ )

Mentari pagi bersinar terang hingga cahayanya menembus jendela kamar seorang gadis yang masih bergelung nikmat di tempat tidurnya. Panggil saja Zahira. Seorang gadis yang sangat pemalas. Buktinya, jam sekarang yang sudah menunjukkan pukul 08.00, tapi dia masih saja keluar dari alam bawah sadarnya. Entah dia sedang bermimpi apa disana.

Hingga tak lama pintu kamar diketuk. Namun seolah Zahira sudah tuli mendadak, ia tak menggubris ketukan tersebut, hingga ketukan itu menjadi gedoran. Tapi tetap saja, Zahira masih belum bangun. Karena sangempu-yang mengetuk tadi sudah kesal, ia pun membuka pintu kamar Zahira yang untungnya tidak terkunci. Terlihatlah seorang wanita paruh baya dengan menampilkan raut garangnya dengan tangan berkacak pinggang. Dia pun mendecak kesal.

“Zahira! Ayo bangun! Anak gadis jam segini kok belum bangun!” perintah sang ibu dengan mengguncang guncang tubuh anaknya agar terbangun.

“Aduh... ada apa sih bunda. Zahira masih ngantuk tau. Lagian ini kan hari libur,” rengeknya lalu merapatkan tubuhnya dengan selimut.

“Kamu libur gak libur, tetep aja bangunnya siang terus. Ayo bangun, bantuin bunda bikin sesuatu.”

Zahira meresponnya dengan dengkuran yang cukup keras. Ibunya pun sampai menggeleng gelengkan kepalanya karena tak habis pikir dengan tingkah anak semata wayangnya.

“Zahira. Kalau kamu masih tetap gak mau bangun, bunda sita hp kamu loh ya,” ancam sang ibu, dan berhasil membuat Zahira langsung terduduk di atas tempat tidurnya.

Oh tidak! Dia tak akan bisa hidup jika tak memegang hp kesayangannya.

“Giliran di ancam gitu kamu bangun. Cepet mandi sana. Habis itu bantuin bunda bikin sesuatu.”

“Bikin apa sih bunda. Pasti gak penting ya,” ucap Zahira dengan bersusah payah agar matanya masih tetap terbuka.

Sang ibu yang mendengarnya, langsung menjewer telinga anaknya, “Gak usah ngebantah bunda. Nanti dapat dosa. Udah sekarang gak usah banyak tanya, dan cepet kamu mandi. Bunda nanti tunggu di teras depan.”

“Iya Bunda sayang. Lepasin dulu nih jewerannya.”

***

Zahira kini sudah rapi dengan baju santainya. Di teras kini sudah ada Ayah, Bunda, dan barang barang bekas. Zahira menaikkan sebelah alisnya. Di pikirannya ia sangat bingung, mau di buat apa berang bekas sebanyak ini?.

Wahh anak Ayah sudah wangi. Yuk sini duduk bantuin Ayah sama Bunda,” ucap Ayah dengan senyum hangatnya.

Zahira pun menurut dan mengambil duduk di depan kedua orangtuanya.

“Mau di apakan ini? Di jual?” tanya Zahira masih dengan kebingungannya.

“Nggak sayang. Barang barang bekas ini masih bisa di gunakan. Kamu mah taunya di jual mulu,” jelas sang Ibu.

“Jadi? Mau kita apakan barang bekas ini?” tanya Zahira.

“Kamu tidak tau sekarang hari apa?” giliran sang Ayah yang bertanya.

Dengan polos, Zahira menggeleng. Kedua orang tuanya pun tersenyum maklum. Maklum karena Zahira selain pemalas juga pelupa.

“Hari ini adalah hari kemerdekaan negara kita yang ke 76. Dan sebagai bangsa Indonesia, kita harus menghargai para pahlawan terdahulu dengan memperingati hari kemerdekaan yang setiap tahunnya di adakan,” jelas sang Ayah.

“Tapi kan kita sekarang lagi ada virus covid-19 Yah. Gak boleh dong kita berkerumun seperti pada umumnya dulu?”

“Iya, maka dari itu kita memperingatinya hanya dengan keluarga saja. Misal membuat lomba sendiri, atau seperti kita ini, membuat kreatifitas bertema kemerdekaan dengan menggunakan barang bekas. Ini juga bisa meningkatkan kreatifitas kamu agar tidak menjadi seorang yang pemalas,” ucap sang Ibu dengan kekehan di akhir kalimat.

Zahira mendengus kesal. Sempat sempatnya sang Ibu menyindirnya. Tapi walau begitu Zahira senang jika ada lomba hari kemerdekaan. Tapi sayangnya, pandemi ini mrmbuatnya cukup sedih karena ia tak bisa merayakan hari kemerdekaan seperti dahulu.

Namun dia sekarang juga cukup senang, karena bisa merayakan kemerdekaan dengan kedua orang tuanya yang sangat ia cintai.

“Ini botolnya mau di buat seperti apa Bunda?”

“Zahira lubangi di bagian bawah botolnya, terus gunting kertas minyak warna putih sama merah di bentuk memanjang. Tapi di buat banyak ya. Nanti kita gantung di depan rumah sebagai hiasan,” terang sang Bunda dan langsung di lakukan oleh anaknya.

“Kalau Ayah?” tanya sang Ayah semangat.

“Ayah potong bambu tipis tipis sama gunting kardus, nanti kita buat kayak tank gitu,” jelas sang Ibu, dan Ayah mengangguk mantap.

“Terus bunda ngapain?” tanya Zahira.

“Bunda yang bagian nilai bagus apa nggak hasilnya,” ucap sang Ibu santai.

“Enak banget,” seru Zahira cukup tak terima.

“Iya nak. Bunda gak adil banget,” bisik sang Ayah pada Zahira.

“Bunda dengar loh Ayah. Ya sudah kalau masih prites Bunda gak masak enak lagi,” ucap sang Bunda dan langsung membuat Zahira dan Ayahnya terdiam.

Bunda tertawa setelahnya, “Serius banget. Bunda bercanda. Masa Bunda gak kompak di hari kemerdekaan gini. Bunda jadinya gak menghargai pahlawan terdahulu dong.”

Setelah itu, semuanya pun tertawa dan kompak merayakan hari kemerdekaan dengan memanfaatkan barang bekas.

Teman teman juga jangan patah semangat ya! Walau kita tak bisa merayakan hari kemerdekaan seperti dahulu, kita harus tetap semangat seperti para pahlawan kita dahulu. Jaga kesehatan juga ya!

Oleh Qurota Ayun Zahwa Alsyra

 Memperingati Kemerdekaan 17 Agustus

(gambar diakses dari https://akurat.co/sejarah-balap-karung-yang-tak-diketahui-banyak-orang )

            Perayaan ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia hampir tiba, setiap tahunnya akan diadakan upacara bendera untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia, tepatnya tanggal 17 Agustus. Setiap tempat di Indonesia pasti mengadakan upacara bendera dan kegiatan perlombaan 17 Agustus yang meriah. Berbagai macam perlombaan yang diadakan pada hari tersebut, contohnya panjat pinang, balap karung, tarik tambang, dan lainnya. Seluruh masyarakat Indonesia bergotong royong untuk menyiapkan perlombaan dengan sangat meriah. Aku pasti akan mengikuti perlombaan tersebut di sekolah ataupun di desa tempat tinggalku.

Suasana saat perlombaan itu sangatlah meriah, ramai sekali warga yang mengikuti lomba, jika ramai warga yang ikut maka akan semakin seru. Tidak hanya anak- anak yang mengikuti perlombaan bahkan seluruh anggota keluarga kita juga bisa mengikutinya. Perlombaan yang paling terkenal adalah panjat pinang, karena di pohon pinang tersebut dilumuri banyak oli. Itulah sebabnya ramai sekali yang ikut melihat lomba panjat pinang yang sangat sulit ini. Dari perlombaan panjat pinang ini aku melihat bahwa jika kita berkerja sama sebagai tim maka pekerjaan itu terasa lebih mudah.

Suasana perayaan kemerdekaan negara kita di tahun 2020 ini menjadi sangat berbeda, karena adanya wabah COVID-19. Wabah COVID-19 ini sangatlah berbahaya, karena dapat menyebabkan kematian. Penyebaran COVID-19 terjadi melalui percikan cairan bersin, batuk, dan kontak tangan. Karena itu aku harus menghindari tempat ramai seperti mall, pasar, sekolah dan tempat-tempat wisata lainnya. Pemerintah menyarankan agar kita tetap di rumah saja, tidah boleh keluar rumah jika tidak berkepentingan. Saat keluar aku rumah harus menggunakan masker, dan selalu membawa hand sanitizer. Itulah sebabnya perlombaan 17 Agustus ditiadakan, karena dapat memicu keramaian dan menyebabkan penyebaran COVID-19 semakin meluas. Alhamdulillah teknologi sekarang sudah sangat maju sehingga aku tak harus ketinggalan pembelajaran, karena aku dapat belajar secara online. Saat aku keluar rumah aku harus menggunakan masker, dan aku juga harus mengingatkan ke teman-temanku bahwa menggunakan masker itu sangat penting di masa pandemi ini.

Aku berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia sadar akan protokol Kesehatan, untuk melindungi diri sendiri dan orang terdekat kita. Aku telah melihat berita bahwa banyak sekali dokter dan perawat yang telah terjangkit virus COVID-19 ini, disebabkan makin minimnya Alat Pelindung Diri (APD) dalam merawat pasien serta karena kelelahan dalam merawat pasien yang terjangkit virus semakin banyak dari hari ke hari. Aku masih melihat banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, berkumpul dengan banyak orang, dan lain lainnya.

Oleh Aura Salsabila

 

6. Kaligrafi
Oleh Safira Azka Yuskarina




Oleh Kin Kinu Roisa



7. Kata Mutiara

·         Ikutilah langkah para leluhur kita yang selalu memperjuangkan negara ini

·         Kemerdekaan bukan untuk dibanggakan tetapi untuk di perjuangkan

·         Adanya kemerdekaan bukan untuk kita berhenti berjuang melainkan untuk kita lebih berjuang lagi

Oleh Fauziah Annadhifah


·         Kemerdekaan adalah awal untuk masa depan yang lebih baik

·         Jadikan masa lalu sebagai bekal untuk masa depan

·         Kemerdekaan telah kita raih, sekarang waktunya untuk anak-anak bangsa meneruskan perjuangan

Oleh Rania Nuril Hikmah


  “Berdarah muda tapi tak lupa dengan sejarah" JASMERAH

·         “Hidup ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, maka bersungguh-sungguhlah dalam berjuang”

·         “Nasip bangsa tidak akan berubah jika kita tak mengubahnya, Mari berprestasi majukan Negeri"

Oleh Fitri Amelia Fakhrida


8. Opini

Merdeka ditangan Pemuda Milenial

(gambar diakses dari https://www.kozio.com/puisi-pahlawan/ )

Milenial adalah generasi yang mempunyai karakteristik dan etnisitas yang beragam dari generasi sebelum-sebelumnya. Dimana ada banyak perubahan yang signifikan mulai dari sudut pandang, pendidikan, teknologi dan berbagai macam peningkatan lainnya. Di kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai perbedaan perilaku pemuda milenial terhadap sekitarnya, contohnya dari segi teknologi informasi. Di tahun 2000 an ini internet sudah tidak asing lagi bagi pemuda milenial, bahkan ada yang memanfaatkan internet sebagai keuntungan yang dapat meningkatkan ekonomi.  Di masa pandemi saat ini juga sebenarnya adalah seleksi alam, dimana siapa yang siap maka dia akan siap  dimasa 4.0 nanti. Dalam penggunaan internet dengan baik atau malah dipergunakan untuk bersantai-santai saja.

            Tentu ada nilai positif dan negatif dari generasi milenial ini, salah satu contoh nilai positifnya yaitu dari segi pendidikan. Terbukti bahwa pendidikan generasi saat ini terbilang lebih tinggi daripada pendidikan sebelumnya. Dari hal ini tak heran bahwa  individu milenial mempunyai sifat egois dalam upaya peningkatan kualitas diri. Generasi milenial memiliki resolusi tahun baru untuk melaksanakan pengembangan diri agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik daripada sebelumnya. Misalnya, menghemat pengeluaran uang, sehingga bisa menabung uang lebih banyak.

            Selanjutnya, dari segi pariwisata sebenarnya juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa tergantung bagaimana pemuda-pemudi desa yang memanfaatkan fasilitas  desa dan menyalurkan ide inovatif mereka. Sehingga terbentuklah kerjasama yang baik dan nilai plusnya desa menjadi desa mandiri yang memiliki pemasukan keuangan. Sebenarnya generasi milenial saat ini hanya membutuhkan kepekaan terhadap sekitar, perluasan relasi baru dan memperbanyak pengalaman itu pun harus ditanamkan mulai sejak dini sehingga dapat dikatakan generasi saat ini siap dalam menghadapi revolusi yang akan datang.

Oleh Habrina Ilvi Mumtaz


Memperingati Kemerdekaan 17 Agustus 2021

Pada saat tanggal 17 Agustus  2021 kita semua warga Indonesia memperingati hari dimana negara kita merdeka dengan cara melakukan upacara bendera atau mengadakan lomba-lomba disetiap lingkungan sekitar, terutama lingkungan sekolah. Tetapi pada tahun ini kita tidak bisa merayakan dengan meriah seperti tahun yang lalu karena pandemi Covid 19 belum berakhir, namun kita bisa merayakannya dengan cara mengadakan lomba online dan upacara mematuhi protokol kesehatan. Jangan lupa juga kita selalu mengenang dan memperingati hari kemerdekaan ini meskipun dimasa pandemi ini untuk menghargai dan menghormati leluhur yang sudah usai berjuang melawan penjajah hingga merdeka seperti sekarang.

Oleh Laila Tazqiyatul Q



Memperingati Kemerdekaan 17 Agustus Di Masa Pandemi

(gambar diakses dari https://www.beritasatu.com/megapolitan/654657/istana-gelar-simulasi-upacara-hut-kemerdekaan-ri )

Beda perayaan 17 Agustus di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir hingga kini, membuat pemerintah dan masyarakat harus menyesuaikan diri dalam merayakan hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke-76. Berbagai instansi pemerintah hingga sekolah akan menggelar upacara peringatan proklamasi secara virtual untuk menekan penyebaran Covid-19.

Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat kembali diperpanjang di Pulau Jawa dan di Pulau Bali, maka seluruh kepala daerah yang berada di daerah tersebut melarang warganya untuk menggelar perlombaan dan tasyakuran 17 Agustus yang berpotensi memicu kerumunan dan menjadi lokasi penyebaran wabah tersebut. Keputusan itu ditempuh setelah melakukan musyawarah dengan pakar kesehatan khususnya epidemiologi dan berkoordinasi dengan jajaran Forum Komunikasi Pemimpin Daerah.

Tak hanya pada 17 Agustus, peringatan dan perlombaan digelar menjelang dan sesudah tanggal tersebut. Sementara upacara peringatan detik-detik proklamasi tetap digelar di Istana Negara, tetapi dengan suasana yang berbeda. Ada protokol kesehatan ketat yang dilaksanakan. Upacara di Istana hanya akan diikuti oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana, Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta istri, dan para menteri.

Jumlah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang bertugas di Istana Negara juga dipangkas dari 68 orang pada tahun-tahun lalu menjadi hanya sebanyak 8 orang. Adapun peserta upacara HUT RI ke-76 ini tetap diwajibkan mengenakan pakaian adat nusantara. Selain Istana Negara, berbagai instansi pemerintah hingga sekolah juga menggelar upacara peringatan proklamasi secara virtual untuk menekan penyebaran Covid-19.

Maka dari itu kita sebagai warga negara yang baik hendaknya mengikuti seluruh arahan dari pemerintah, agar kita semua dapat segera melewati masa pandemi ini dan dapat melaksanakan kehidupan seperti sebelum adanya pandemi.

Oleh Denisa Nur Rohma


9. Riddle 

Sebelumnya aku sangat kesepian, tetapi setelah mempunyai teman aku menjadi terkenal dan menjadi saksi bisu teriakan dan keringat mereka

Oleh Yumei Andara Betra Octavina


Memiliki pilar putih yang tinggi, dan memiliki luas sebesar 2.400m. Biasanya dipakai untuk upacara 17 Agustus, apakah itu?

Oleh Haydent Adhitya Idris


2 komentar:

Mading Virtual Bulan April

Tema: Sayangi Bumi dan Jadi Konsumen Bijak (SI DAKI)     Lensa News     Sayangi Bumi Dengan Sepenuh Hati Sumber gambar: 405c...