Tema Mading Bulan Agustus : Kemerdekaan
1. Lensa News
Surat Mendung dari Mendagri, Pembatasan Aktivitas Perayaan HUT ke –76 RI
Assalamualaikum
Readers, Bagaimana kabarnya? Pasti senang sekali bukan, menyambut HUT ke – 76
RI. Tak terasa dari banyaknya rintangan, Indonesia masih menjadi negara
kesatuan republik yang utuh dari 76 tahun silam. Mulai dari disintegrasi
wilayah, teror-teror yang menyebar, kekacauan yang merajalela, dan mungkin
hingga saat ini Indonesia masih diterjang banyak rintangan. Salah satunya wabah
Covid-19 yang tak kunjung mereda. Akibatnya semarak perayaan HUT RI tahun ini
tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dalam hal
tersebut, Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri turun tangan dengan
menerbitkan Surat Edaran mengenai Pedoman Teknis Peringatan HUT RI Tahun 2021,
guna memberi informasi untuk membatasi
masyarakat dalam merayakan HUT RI.
Isi Surat
Edaran tersebut memiliki lima poin penting yang disampaikan oleh Mendagri. Di
mana inti sari dari kelima poin tersebut adalah mengenai larangan yang memicu
kerumunan, seremonial resmi yang hanya didatangi 30 orang, serta diperbolehkannya
merayakan HUT RI dengan jenis perayaan virtual saja.
Adapun isi
dari gagasan yang disampaikan oleh beliau, bahwasannya bentuk pembatasan ini
tidak bertujuan untuk mengurangi rasa hormat menyemarakkan hari kemerdekaan,
akan tetapi dengan bentuk peminimalisiran kegiatan beresiko tersebut, kita
telah memberikan cerminan rasa cinta Tanah Air, karena melalui pembatasan
tersebut, kita dapat mempercepat proses pengendalian Covid-19 di Indonesia.
Dengan adanya pembatasan aktivitas tersebut, jangan jadikan sebagai alasan untuk menghilangkan rasa nasionalisme dan tenggelam tanpa solidaritas. Tetap tegakkan bahu bersama untuk membangun Indonesia yang lebih maju. Merdeka!!
Oleh
Rizky Amalia
HUT
Ke- 76 RI ,ANGGOTA PURNA PASKIBRAKA SIAP KIBARKAN BENDERA DI TEMANI RIBUAN IKAN
DI ANCOL
Taman
Impian Jaya Ancol bakal menggelar upacara bendera merah putih di dalam akuarium
raksasa Sea World Ancol untuk merayakan HUT Kr-76 RI, berbeda dengan sebelumnya,
upacara ini akan di lakukan anggota paskibraka, pengibaran bendera nantinya
bisa di saksikan acara virtual.
Terdapat
dua orang anggota purna paskibraka Indonesia provinsi DKI Jakarta,yakni Dyfa
Zasqya Farrythama dan Chairil Amin Saputra, yang bertugas mengibarkan bendera
merah putih di dalam air dan di dampingi penyelam sea world ancol,sementara
Muhammad Kautsar Rayhanafi akan bertugas membacakan Undang-Undang Dasar 1945.
Upacara
ini dapat di saksikan pada 17 Agustus 2021 pukul 09.00 WIB melalui akun youtube
ancol taman impian dan di live Instagram @ancoltamanimpian perayaan
kemerdekaan tahun ini sendiri bertema “Indonesia Tangguh,Indonesia Tumbuh”
Vice
president sea world dan Samudra ancol Rika Sudranto mengaku bangga dapat
menggelar upacara pengibaran bendera merah putih di dalam air setiap tahunya
untuk memperingati HUT RI.
“sebuah kebanggaan bagi kami,tahun ini dapat
berkolaborasi dengan purna paskibraka Indonesia provinsi DKI Jakarta dalam
melaksanakan upacara pengibaran benderamerah putih di dalam akuarium sea world
ancol,kami menyampaikan terima kasih serta penghargaan kepada seluruh PPO
Provinsi DKI Jakarta” ujar Rika.
Selain
pengibaran bendera merah putih ancol juga menggelar lomba menyanyi dan mewarnai
yang di lakukan secara virtual bertajuk “Anak Indonesia Merdeka Anak Indonesia
Kreatif.” lomba ini dapat di ikuti anak usia lima tahun hingga tujuh tahun.
Pendaftaran
di buka pada 7-14 Agustus 2021 melalui ancol.com, biaya pendaftaran sudah
termasuk tiket masuk gerbang ancol dan sea world untuk satu orang peserta tanpa
kendaraan dan berlaku setelah ancol Kembali buka hingga 30 desember 2021.
Pengumuman
pemenang akan di laksaknakan pada 17 agustus 2021 pukul 09.00 WIB, seluruh
peserta wajib hadir melalui zoom dan menggunakan background yang harus lebih
dulu di unduh sesuai petunjuk.
Oleh
Heti Azzahra Helling
Asal Usul BPUPKI
Sebelum
terjadi kemerdekaan 17 agustus 1945, ada organisasi yang Bernama BPUPKI. BPUPKI
atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (dokuritsu zunbi
tyosakai) dibentuk pada tanggal 1 Maret
1945. Namun baru diresmikan pada tanggal 29 April 1945 oleh Kaisar Hirohito dan bertepatan
dengan ulang tahun beliau. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat dan
wakil nya Hibangase Yosia dari Jepang dan Raden Pandji Soeroso. Dalam
organisasi ini memiliki 67 anggota yang dimana 60 orang dari Indonesia dan 7
orang dari Jepang yang bertugas untuk mengawasi. BPUPKI memiliki tugas utama
yaitu untuk menyelidiki rencana penting dalam pembentukan negara Indonesia.
Selain tugas utama, BPUPKI juga memiliki beberapa tugas yang lain seperti :
Ø membahas
dasar negara Indonesia
Ø membentuk
panitia kecil untuk menampung saran dasar negara
Ø membantu
panitia Sembilan dan panitia kecil untuk membentuk reses selama satu bulan.
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan melaksanakan 2 sidang.
Sidang pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945 di Gedung Chuo Sangi In di Jakarta (sekarang menjadi gedung pancasila ). Pada sidang pertama BPUPKI tersebut membahas perumusan dasar negara Republik Indonesia. Selama masa persidangan pertama BPUPKI ini, agendanya adalah mendengarkan pidato dari tiga orang tokoh utama pergerakan nasional Indonesia. Ketiga tokoh yang menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara Republik Indonesia, ialah Prof. Mohammad Yamin, S.H., Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Pada sidang 29 Mei 1945, Prof. Mohammad Yamin, S.H., mengemukakan gagasan tentang rumusan lima asas dasar negara Republik Indonesia, yakni.
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Kemudian pada sidang 31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo mengemukakan gagasannya mengenai rumusan lima prinsip dasar negara Republik Indonesia, yang dinamakan 'Dasar Negara Indonesia Merdeka', yaitu:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Sosial
Sementara itu, pada sidang 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan perihal rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia, yang dinamakan 'Pancasila', yaitu
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Dari beberapa usulan, milik Ir. Soekarno yang diterima dan diberi nama Pancasila. Rumusan ini kemudian digunakan sebagai fondasi dan ideologi negara Indonesia.
Setelah sidang BPUPKI pertama selesai, belum ada kesepakatan mengenai dasar negara Republik Indonesia. Agenda sidang BPUPKI kedua adalah pembahasan mengenai rancangan undang-undang dasar (UUD), bentuk negara, pernyataan merdeka, wilayah negara, dan kewarganegaraan Indonesia. Dalam musyawarah tersebut dibentuk Panitia Perancang Undang-Undang Dasar (UUD) berisi 19 anggota yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Tak hanya itu, dalam rapat tersebut juga dibentuk Panitia Pembelaan Tanah Air yang diketuai oleh Abikoesno Tjokrosoejoso serta Panitia Ekonomi dan Keuangan yang diketuai Mohammad Hatta
Pada 11 Juli 1945, Panitia Perancang UUD membentuk panitia kecil beranggotakan tujuh orang, yang terdiri dari ketua Prof. Dr. Mr. Soepomo dan anggota Mr. Wongsonegoro, Mr. Achmad Soebardjo, Mr. A.A. Maramis, Mr. R.P. Singgih, H. Agus Salim, dan Dr. Soekiman. Sidang kerja Panitia Perancang UUD dilaksanakan pada 13 Juli 1945. Pada 14 Juli 1945 diadakan rapat pleno BPUPKI yang menerima laporan dari Panitia Perancang UUD. Ada tiga hal pokok yang harus masuk UUD 1945, yakni pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan UUD, serta batang tubuh UUD. Konsep proklamasi kemerdekaan rencananya akan disusun dengan mengambil tiga alenia pertama Piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat Piagam Jakarta. Dengan disepakatinya rancangan undang-undang maka tugas BPUPKI telah selesai dan sidang kedua ditutup pada 17 Juli 1945. BPUPKI kemudian dibubarkan pada 7 Agustus 1945 oleh pemerintah Jepang karena menganggap tugas Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan telah usai
Oleh Hindun Naida Ramadhani
Sejarah
PPKI
PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (dokuritsu junbi inkai) adalah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. PPKI dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 dan dibentuk secara resmi pada 12 Agustus 1945. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakilnya Drs. Moh. Hatta. Pada awalnya PPKI beranggotakan 21 orang (12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari Maluku dan 1 orang dari golongan Tionghoa.) kemudian tanpa sepengetahuan jepang keanggotaan PPKI bertambah 6 orang. PPKI memiliki tugas yang sama dengan BPUPKI yaitu tugas tugas yang berkaitan dengan kemerdekaan. Berikut adalah tugas PPKI:
1. Menyusun dan mengesahkan konstitusi.
2. Menyusun dan mengesahkan dasar negara.
3. Mempersiapkan dan membentuk pemerintahan.
4. Memperjelas wilayah wilayah Indonesia
PPKI
melaksanakan 3 sidang.
Sidang pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945 di Pejambon. Tujuan sidang ini adalah untuk membahas, mengambil keputusan, dan mengesahkan Undang Undang Dasar. Hasil sidang pertama PPKI sebagai berikut:
1. Mengesahkan Undang Undang Dasar 1945.
2. Memilih dan mengangkat Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden.
3. Tugas Presiden sementara dibantu oleh Komite Nasional Indonesia Pusat sebelum dibentuknya MPR dan DPR.
Sidang kedua PPKI dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 1945. Pertemuan ini membahas hasil kerja Otto Iskandardinata. Adapun hasil sidang kedua PPKI sebagai berikut:
1. Membentuk 12 Kementrian dan 4 Menteri Negara.
2. Membentuk Pemerintah Daerah. Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi yang dipimpin oleh seorang gubernur.
Sidang ketiga PPKI dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 1945. Hasil sidang ketiga PPKI sebagai berikut:
1. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.
2. Membentuk Partai Nasional Indonesia.
3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat.
Peristiwa
Rengasdengklok
Sebelum
terjadinya kemerdekaan 17 Agustus 1945 terjadi peristiwa Rengasdengklok, peristiwa ini melibatkan dua golongan
yaitu golongan tua dan golongan muda diantaranya yang sering disebut sebagai
golongan tua adalah Soekarno dan Mohammad Hatta,dan Golongan Muda diantaranya: Sukarni, Chairul Saleh, Yusuf Kunto, dr.Muwardi, Shodanco, Singgih, Wikana, Sayuti
Melik, Sudiro, BM
Diah, Djohar nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Adam Malik, Armansyah. Kejadian tersebut berlangsung satu
hari sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
Tujuan
peristiwa Rengasdengklok utamanya adalah mendorong Ir Soekarno dan Mohammad
Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.karena telah mendengar kabar
Jepang telah mengalami kekalahan, para pemuda Indonesia sangat berambisi untuk
segera mengumumkan kemerdekaan.
Pada
12 Agustus 1945 Jepang mengatakan kepada Soekarno dan Hatta bahwa pemerintah
Jepang akan memberi kemerdekaan untuk Indonesia. Jepang
ingin proklamasi dilakukan pada 24 Agustus. Dua hari setelah pulang dari Vietnam. Hatta menceritakan kepada Sutan
Syahrir tentang hasil pertemuannya itu. Syahrir
mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Menurut Syahrir, keinginan Jepang
yang menunda-nunda itu hanya siasat semata sebagai tipu muslihat. Namun, Soekarno
masih mengikuti kata Jepang.
Pada
15 Agustus 1945, para pemuda pun mengadakan rapat di rumah Jalan Pegangsaan
Timur nomor 56, Jakarta, untuk merumuskan pelaksanaan kemerdekaan yang dipimpin
Chaerul Saleh.
Rapat
tersebut menyatakan bahwa kemerdekaan sepenuhnya berasal dari keputusan rakyat
Indonesia dan bukan dari Jepang. Hasil rapat ini disampaikan kepada Soekarno
pada malam harinya.Soekarno menolak rancangan para pemuda ini. Ia ingin
proklamasi tetap dilakukan lewat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
yang dibentuk Jepang.
Para
golongan muda merasa kecewa atas jawaban dari Soekarno. Mereka lalu menculik Soekarno dan
Hatta pada 16 Agustus 1945 ke Rengasdengklok agar terhindar dari pengaruh
Jepang.Soekarno-Hatta dibawa ke sebuah rumah dan didesak untuk memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia. Di
Rengasdengklok, Soekarno menyatakan dia bersedia menggelar proklamasi setelah
dikembalikan ke Jakarta.dari putusan itu, Ahmad Soebardjo selaku tokoh penengah
antara golongan tua dan muda, diutus menjemput Soekarno, Hatta, Ibu Fatmawati,
dan Guntur Soekarnoputra dari Rengasdengklok.
Keesokan
harinya tepat pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta membacakan teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56.
Oleh Ghefira Nisa
Azzara
Mengenal Tiga Tokoh Pengibar Sang Merah Putih
Pada
tahun 1945 upacara dan pembacaan teks proklamasi yang pertama setelah
berpuluh-puluh tahun menderita dalam tikaman koloni.
Lalu,
apakah kalian mengetahui siapa saja sosok yang mengibarkan bendera Indonesia
untuk pertama kali?
Ada
tiga orang yang bertugas mengibarkan bendera saat itu. Siapa saja mereka?
Berikut jawabannya
1. Latief Hendraningrat
Raden
Abdul Mas Latief Hendraningrat, lahir di Jakarta pada 15 Februari 1911. Beliau
merupakan seorang prajurit pembela tanah air (PETA). Di masa pendudukan jepang,
Latief aktif dalam pelatihan militer yang didirikan oleh Jepang. Dan bergabung
dalam organisasi tentara bentukan Jepang, pembela tanah air (PETA).
Karena
kelihaiannya, sepak terjang Latief di militer dinilai membanggakan. Beliau
pernah juga menjbat komandan kompi dan berpangkat Sudanco. Pangkat ini berada
dibawah pangkat tertinggi pribumi ketika itu, yaitu Daicando atau komandan
batalion.
Ketika
berita kekalah jepang oleh sekutu terdengar indonesia, bagi kalangan muda
momentum ini dianggap sebagai kesempatan bagi soekarno dan hatta untuk
mempersiapkan kemerdekaan indonesia.
Mereka
kemudian menculik soekarno dan hatta ke rangasdengklok dan mendesak
soekarno-hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Upaya ini berhasil hingga
akhirnya pembacaan proklamasi dilakukan di jalan pegangsaan timur 56 jakarta
pada 17 agustus 1945.
Latief
hendraningrat termasuk orang yang mempunyai peran dalam peristiwa bersejarah
ini.
Latief
adalah orang yang dipercaya mengamankan lokaksi sebelum acara pengibara bendera
di mulai. Beliau menempatkan prajuritnya di sekitar pegangsaan dan mengamankan
jalannya acara penting itu.
Setelah
pembacaan naskah proklamasi oleh soekarno, dilakukan pengibaran bendera merah
putih. Ketika itu, latief memakai seragam tentara jepang karena pasukan PETA.
Beliau bersama suhud sastro kusumo mengibarkan bendera merah putih pertama
setelah proklamasi kemerdekaan.
2. Suhud Sastro Kusumo
Suhud
lahir pada tahun 1920. Dia merupakan anggota barisan pelopor bentukan jepang.
Saat upacara proklamasi kemerdekaan pada 17 agustus 1945, suhud turut bertugas
sebagai pengibar bendera.
Pada
14 agustus 1945, suhud dipercaya menjaga keluarga soekarno dari berbagai macam
gangguan. Dua hari kemudian, 16 agustus 1945, soekarno dibawa oleh soekarni dan
chaerul saleh ke suatu tempat yang dikenal dengan peristiwa rangasdengklok.
Saat
itu, suhud tidak curiga dengan soekarni dan chaerul saleh yang membawa
soekarno. Dan tidak menganggapnya sebagai suatu penculikan.
Malam
harinya, soekarno kembali kerumah dan persiapan proklamasi kemerdekaan mulai
dilakukan dengan matang. Pimpinan kawedanan dan kecamatan sudah dikoordinasi.
Suhud
diperintahkan mempersiapkan tiang bendera . tiang ini kemudian digunakan untuk
mengibarkan sang saka merah putih.
Suhud
bertugas membentangkan bendera yang kemudian ditarik oleh latief.
3. Sulastri Karma (SK) Trimurti
SK
Trimurti lahir di boyolali, jawa tengah, pada 11 mei 1912. Ia menjalani
pendidikan dasar di noormal school dan AMS di surakarta. Setelah itu,
melenjutkan pendidikan tinggi di fakultas ekonomi universitas indonesia. Selama
masa pergerakan, SK Trimurti aktif di partai indonesia (Partindo).
Ia
juga berkarier sebagai guru sekolah dasar. Berprofesi sebagai guru tak
menghentikannya tetap berkarya melalui tulisan. SK Trimurti sempat dipenjara
karena mendistribusikan leaflet antikolonial.
Selama
dipenjara, tulisan yang dihasilkannya justru semakin kritis. Setelah menikah
dengan sayuti melik, ia bersama sayuti mendirikan koran pesat di semarang, yang
sempat di bredel pada masa penjajahan jepang.
Saat
proklamasi kemerdekaan , bersama latief dan suhud, ia turut bertugas sebagai
pengibar bendera.
SK
Trimurti pernah menjadi menteri tenaga kerja pertama di indoensia di bawah
perdana menteri amir syarifudin yang menjabat pada 1947-1948. Setelah itu, dia
aktif dalam organisasi perempuan yang didirikannya, Gerwis, yang pada 1950
berubah menjadi Gerwani.
SK
Trimurti pernah dipenjara karena tuduhan Gerwani dekat dengan partai komunis
indonesia (PKI).
Oleh Deby Nur Rohmah
BIOGRAFI NYI
AGENG SERANG
Nyi Ageng Serang terlahir dengan nama asli Raden Ajeng (RA) Kustiyah Wulaningsih Retno Edhi. Beliau merupakan putri dari seorang penguasa daerah Serang, Jawa Tengah yang juga merupakan Panglima Perang Sultan Hamengku Buwono I yakni Pangeran Natapraja. Sejak kecil Nyi Ageng Serang telah mengikuti ayahnya berperang melawan Belanda.
Nyi Ageng Serang rajin mengikuti latihan kemiliteran dan mempelajari siasat perang bersama para prajurit. Ia juga seringkali ikut turun ke medan perang bersama ayahnya untuk melawan para penjajah. Setelah ayahnya wafat, ia kemudian diangkat menjadi pengganti kedudukan sang ayah sebagai penguasa Serang dan diberi nama Nyi Ajeng Serang.
Selama masa kepemimpinannya, Nyi Ageng dikenal dekat dengan rakyatnya. Ia selalu membantu kesengsaraan rakyatnya yang tengah dijajah dengan membagikan pangan. Selain itu beliau juga melakukan perlawanan fisik untuk mengusir pasukan Belanda dari tanah kelahirannya itu.
Ketika perang Diponegoro pada tahun
1825, Nyi Ageng dengan pasukannya ikut berperang bersama Pangeran Diponegoro
dan menantunya, Raden Mas (RM) Pak-Pak. Usia Nyi Ajeng saat itu telah menginjak
angka 73 tahun, dengan kondisi fisiknya yang telah seperti ini ia pun akhirnya
memundurkan diri dari perang. Hingga pada tahun 1828 ia menghembuskan nafas
terakhirnya di umur yang ke 76 tahun. Ia meninggalkan serang sebagai daerah
yang merdeka.
Oleh Shabiqa Jasmine
Cut
Nyak Meutia, Pahlawan Wanita Pembela Tanah Air
Mungkin sedikit terdengar
asing di telinga kita tentang siapa sosok pahlawan yang satu ini, sebenarnya
siapakah Cut Nyak Meutia Itu?? .
Cut Nyak Meutia (Tjok
Njak Meutia) merupakan pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari daerah
Nanggroe Aceh Darussalam, Cut Nyak Meutia dinobatkan menjadi pahlawan nasional
berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor 107/1964 tahun 1964, Beliau lahir
pada tanggal 15 Februari 1870 dan meninggal pada 24 Oktober 1910, orang tua
beliau merupakan keturunan Minangkabau dari sijunjung Sumatra Barat.
Pada mulanya, Cut Nyak
Meutia melakukan perlawanan terhadap belanda ditemani oleh suaminya yaitu Teuku
Muhammad. Namun, suaminya tersebut ditangkap dan dihukum mati oleh Belanda,
sebelum meninggal, suaminya berpesan kepada sahabatnya yaitu Pang Nanggroe agar
bersedia menikahi istri dan merawat anaknya.
Singkat cerita, pada
suatu pertempuran di Paya Cijem, Pang Nanggroe gugur, Cut Nyak Meutia pun
melarikan diri ke dalam hutan bersama pejuang lain. Tak lama kemudian Cut Nyak
Meutia bangkit, menyerang dan merampas pos pos kolonial belanda bersama
pasukannya, namun pada tanggal 24 Oktober 1910, Cut Nyak Meutia harus gugur
dalam pembentrokan dengan Marechausee di Alue Kurieng. Dan pada tanggal 19
Desember 2016, namanya di abadikan dalam Uang Republik Indonesia baru pecahan
Rp, 1000.
Oleh Idang Rasyidi
4. Puisi
Kemerdekaan Bukanlah Kebebasan
Terlihat kibaran sang merah putih di
angkasa.
Bersama semilir angin yang menerpa
tegaknya bendera.
Sorak gempita agustus telah tiba.
Membawa riuh kecerian.
Mata yang tak henti memandang.
Raga yang masih berpijak.
Hingga tangan yang mengangkat membawa
memberi pengormatan bagi kemerdekaan.
Dua tahun usai dicoba oleh kesabaran.
Pandemi yang masih menimpa pertiwi.
Hingga tak ada alasan untuk memeriahkan
hari ulan tahun kemerdekaan yang ke tujuh puluh enam.
Lomba yang paling dinantikan oleh semua
orang.
Kini harus usai.
Sekarang hanya bisa meramaikan dengan
kibaran sang merah putih di sepanjang jalan.
Bahkan kemerdekaan tak lagi menjadi sebuah
kebebasan.
Hingga aku tak tahu kapan pandemi hilang yang telah merenggut membawa keceriaan di hari ulang tahun kemerdekaan.
Oleh Intan Nur Fauziah S
Awal
Inilah awal
Awal dari segalanya
Awal dari kebebasan
Awal yang ditunggu-tunggu
Sang fajar menyingsing menandakan awal hari
Hari dimana Indonesia lahir
Hari dimana rakyat Indonesia merdeka
.
Tak tentu awal ini awal yang mudah
Rakyat Indonesia masih menghadapi para sekutu
Beberapa wilayah terserbu
Menolak mengakui kemerdekaan Indonesia
.
Awal
Awal bukan sekedar awal
Awal ini juga adalah akhir
Akhir dari penderitaan
Siksaan yang diderita rakyat Indonesia
Oleh para penjajah yang bengis
.
Tuhan
Saya sangat bersyukur kepada-Mu
Karena hamba bisa berdiri disini
Dibawah naungan sang saka merah putih
Tiada lagi siksaan dari siapapun
Tiada darah lagi yang ditumpahkan
Ratusan tahun lamanya negeri ku ini menderita
Berjuang terus berjuang tanpa rasa lelah
Hanya untuk satu kata “Merdeka”
Oleh Athallah
Shafar Raihan
5. Cerpen
Memeriahkan
Kemerdekaan dengan Barang Bekas.
Mentari
pagi bersinar terang hingga cahayanya menembus jendela kamar seorang gadis yang
masih bergelung nikmat di tempat tidurnya. Panggil saja Zahira. Seorang gadis
yang sangat pemalas. Buktinya, jam sekarang yang sudah menunjukkan pukul 08.00,
tapi dia masih saja keluar dari alam bawah sadarnya. Entah dia sedang bermimpi
apa disana.
Hingga
tak lama pintu kamar diketuk. Namun seolah Zahira sudah tuli mendadak, ia tak menggubris
ketukan tersebut, hingga ketukan itu menjadi gedoran. Tapi tetap saja, Zahira masih
belum bangun. Karena sangempu-yang mengetuk tadi sudah kesal, ia pun
membuka pintu kamar Zahira yang untungnya tidak terkunci. Terlihatlah seorang
wanita paruh baya dengan menampilkan raut garangnya dengan tangan
berkacak pinggang. Dia pun mendecak kesal.
“Zahira!
Ayo bangun! Anak gadis jam segini kok belum bangun!” perintah sang ibu dengan
mengguncang guncang tubuh anaknya agar terbangun.
“Aduh...
ada apa sih bunda. Zahira masih ngantuk tau. Lagian ini kan hari libur,”
rengeknya lalu merapatkan tubuhnya dengan selimut.
“Kamu
libur gak libur, tetep aja bangunnya siang terus. Ayo bangun, bantuin bunda
bikin sesuatu.”
Zahira
meresponnya dengan dengkuran yang cukup keras. Ibunya pun sampai menggeleng
gelengkan kepalanya karena tak habis pikir dengan tingkah anak semata
wayangnya.
“Zahira.
Kalau kamu masih tetap gak mau bangun, bunda sita hp kamu loh ya,” ancam
sang ibu, dan berhasil membuat Zahira langsung terduduk di atas tempat
tidurnya.
Oh
tidak! Dia tak akan bisa hidup jika tak memegang hp kesayangannya.
“Giliran
di ancam gitu kamu bangun. Cepet mandi sana. Habis itu bantuin bunda bikin
sesuatu.”
“Bikin
apa sih bunda. Pasti gak penting ya,” ucap Zahira dengan bersusah payah agar
matanya masih tetap terbuka.
Sang
ibu yang mendengarnya, langsung menjewer telinga anaknya, “Gak usah ngebantah
bunda. Nanti dapat dosa. Udah sekarang gak usah banyak tanya, dan cepet kamu
mandi. Bunda nanti tunggu di teras depan.”
“Iya
Bunda sayang. Lepasin dulu nih jewerannya.”
***
Zahira
kini sudah rapi dengan baju santainya. Di teras kini sudah ada Ayah, Bunda, dan
barang barang bekas. Zahira menaikkan sebelah alisnya. Di pikirannya ia sangat
bingung, mau di buat apa berang bekas sebanyak ini?.
“Wahh
anak Ayah sudah wangi. Yuk sini duduk bantuin Ayah sama Bunda,” ucap Ayah
dengan senyum hangatnya.
Zahira
pun menurut dan mengambil duduk di depan kedua orangtuanya.
“Mau
di apakan ini? Di jual?” tanya Zahira masih dengan kebingungannya.
“Nggak
sayang. Barang barang bekas ini masih bisa di gunakan. Kamu mah taunya
di jual mulu,” jelas sang Ibu.
“Jadi?
Mau kita apakan barang bekas ini?” tanya Zahira.
“Kamu
tidak tau sekarang hari apa?” giliran sang Ayah yang bertanya.
Dengan
polos, Zahira menggeleng. Kedua orang tuanya pun tersenyum maklum. Maklum karena
Zahira selain pemalas juga pelupa.
“Hari
ini adalah hari kemerdekaan negara kita yang ke 76. Dan sebagai bangsa
Indonesia, kita harus menghargai para pahlawan terdahulu dengan memperingati
hari kemerdekaan yang setiap tahunnya di adakan,” jelas sang Ayah.
“Tapi
kan kita sekarang lagi ada virus covid-19 Yah. Gak boleh dong kita berkerumun
seperti pada umumnya dulu?”
“Iya,
maka dari itu kita memperingatinya hanya dengan keluarga saja. Misal membuat
lomba sendiri, atau seperti kita ini, membuat kreatifitas bertema kemerdekaan
dengan menggunakan barang bekas. Ini juga bisa meningkatkan kreatifitas kamu
agar tidak menjadi seorang yang pemalas,” ucap sang Ibu dengan kekehan di akhir
kalimat.
Zahira
mendengus kesal. Sempat sempatnya sang Ibu menyindirnya. Tapi walau begitu
Zahira senang jika ada lomba hari kemerdekaan. Tapi sayangnya, pandemi ini mrmbuatnya
cukup sedih karena ia tak bisa merayakan hari kemerdekaan seperti dahulu.
Namun
dia sekarang juga cukup senang, karena bisa merayakan kemerdekaan dengan kedua
orang tuanya yang sangat ia cintai.
“Ini
botolnya mau di buat seperti apa Bunda?”
“Zahira
lubangi di bagian bawah botolnya, terus gunting kertas minyak warna putih sama
merah di bentuk memanjang. Tapi di buat banyak ya. Nanti kita gantung di depan
rumah sebagai hiasan,” terang sang Bunda dan langsung di lakukan oleh anaknya.
“Kalau
Ayah?” tanya sang Ayah semangat.
“Ayah
potong bambu tipis tipis sama gunting kardus, nanti kita buat kayak tank
gitu,” jelas sang Ibu, dan Ayah mengangguk mantap.
“Terus
bunda ngapain?” tanya Zahira.
“Bunda
yang bagian nilai bagus apa nggak hasilnya,” ucap sang Ibu santai.
“Enak
banget,” seru Zahira cukup tak terima.
“Iya
nak. Bunda gak adil banget,” bisik sang Ayah pada Zahira.
“Bunda
dengar loh Ayah. Ya sudah kalau masih prites Bunda gak masak enak lagi,” ucap
sang Bunda dan langsung membuat Zahira dan Ayahnya terdiam.
Bunda
tertawa setelahnya, “Serius banget. Bunda bercanda. Masa Bunda gak kompak di
hari kemerdekaan gini. Bunda jadinya gak menghargai pahlawan terdahulu dong.”
Setelah
itu, semuanya pun tertawa dan kompak merayakan hari kemerdekaan dengan
memanfaatkan barang bekas.
Teman
teman juga jangan patah semangat ya! Walau kita tak bisa merayakan hari
kemerdekaan seperti dahulu, kita harus tetap semangat seperti para pahlawan
kita dahulu. Jaga kesehatan juga ya!
Oleh Qurota Ayun Zahwa Alsyra
.
Perayaan ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia
hampir tiba, setiap tahunnya akan diadakan upacara bendera untuk memperingati
hari kemerdekaan Indonesia, tepatnya tanggal 17 Agustus. Setiap tempat di Indonesia
pasti mengadakan upacara bendera dan kegiatan perlombaan 17 Agustus yang
meriah. Berbagai macam perlombaan yang diadakan pada hari tersebut, contohnya
panjat pinang, balap karung, tarik tambang, dan lainnya. Seluruh masyarakat
Indonesia bergotong royong untuk menyiapkan perlombaan dengan sangat meriah.
Aku pasti akan mengikuti perlombaan tersebut di sekolah ataupun di desa tempat
tinggalku.
Suasana saat perlombaan itu
sangatlah meriah, ramai sekali warga yang mengikuti lomba, jika ramai warga
yang ikut maka akan semakin seru. Tidak hanya anak- anak yang mengikuti
perlombaan bahkan seluruh anggota keluarga kita juga bisa mengikutinya.
Perlombaan yang paling terkenal adalah panjat pinang, karena di pohon pinang
tersebut dilumuri banyak oli. Itulah sebabnya ramai sekali yang ikut melihat
lomba panjat pinang yang sangat sulit ini. Dari perlombaan panjat pinang ini
aku melihat bahwa jika kita berkerja sama sebagai tim maka pekerjaan itu terasa
lebih mudah.
Suasana
perayaan kemerdekaan negara kita di tahun 2020 ini menjadi sangat berbeda,
karena adanya wabah COVID-19. Wabah COVID-19 ini sangatlah berbahaya, karena
dapat menyebabkan kematian. Penyebaran COVID-19 terjadi melalui percikan cairan
bersin, batuk, dan kontak tangan. Karena itu aku harus menghindari tempat ramai
seperti mall, pasar, sekolah dan tempat-tempat wisata lainnya. Pemerintah
menyarankan agar kita tetap di rumah saja, tidah boleh keluar rumah jika tidak
berkepentingan. Saat keluar aku rumah harus menggunakan masker, dan selalu
membawa hand sanitizer. Itulah sebabnya perlombaan 17 Agustus ditiadakan,
karena dapat memicu keramaian dan menyebabkan penyebaran COVID-19 semakin
meluas. Alhamdulillah teknologi sekarang sudah sangat maju sehingga aku tak
harus ketinggalan pembelajaran, karena aku dapat belajar secara online. Saat
aku keluar rumah aku harus menggunakan masker, dan aku juga harus mengingatkan
ke teman-temanku bahwa menggunakan masker itu sangat penting di masa pandemi
ini.
Aku
berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia sadar akan protokol Kesehatan,
untuk melindungi diri sendiri dan orang terdekat kita. Aku telah melihat berita
bahwa banyak sekali dokter dan perawat yang telah terjangkit virus COVID-19
ini, disebabkan makin minimnya Alat Pelindung Diri (APD) dalam merawat pasien
serta karena kelelahan dalam merawat pasien yang terjangkit virus semakin
banyak dari hari ke hari. Aku masih melihat banyak masyarakat yang tidak
mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, berkumpul dengan banyak
orang, dan lain lainnya.
Oleh Aura Salsabila
7. Kata Mutiara
·
Ikutilah
langkah para leluhur kita yang selalu memperjuangkan negara ini
·
Kemerdekaan
bukan untuk dibanggakan tetapi untuk di perjuangkan
·
Adanya
kemerdekaan bukan untuk kita berhenti berjuang melainkan untuk kita lebih
berjuang lagi
Oleh Fauziah Annadhifah
·
Kemerdekaan adalah awal untuk masa depan
yang lebih baik
·
Jadikan masa lalu sebagai bekal untuk masa
depan
·
Kemerdekaan telah kita raih, sekarang
waktunya untuk anak-anak bangsa meneruskan perjuangan
Oleh Rania Nuril Hikmah
“Berdarah muda tapi tak lupa dengan sejarah" JASMERAH
·
“Hidup
ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, maka bersungguh-sungguhlah dalam
berjuang”
·
“Nasip
bangsa tidak akan berubah jika kita tak mengubahnya, Mari berprestasi majukan
Negeri"
Oleh Fitri Amelia Fakhrida
8. Opini
Merdeka ditangan Pemuda Milenial
Milenial adalah generasi yang mempunyai karakteristik dan etnisitas
yang beragam dari generasi sebelum-sebelumnya. Dimana ada banyak perubahan yang
signifikan mulai dari sudut pandang, pendidikan, teknologi dan berbagai macam
peningkatan lainnya. Di kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai perbedaan
perilaku pemuda milenial terhadap sekitarnya, contohnya dari segi teknologi
informasi. Di tahun 2000 an ini internet sudah tidak asing lagi bagi pemuda
milenial, bahkan ada yang memanfaatkan internet sebagai keuntungan yang dapat
meningkatkan ekonomi. Di masa pandemi
saat ini juga sebenarnya adalah seleksi alam, dimana siapa yang siap maka dia
akan siap dimasa 4.0 nanti. Dalam
penggunaan internet dengan baik atau malah dipergunakan untuk bersantai-santai
saja.
Tentu ada nilai positif dan negatif
dari generasi milenial ini, salah satu contoh nilai positifnya yaitu dari segi
pendidikan. Terbukti bahwa pendidikan generasi saat ini terbilang lebih tinggi
daripada pendidikan sebelumnya. Dari hal ini tak heran bahwa individu milenial mempunyai sifat egois dalam upaya peningkatan kualitas diri. Generasi
milenial memiliki resolusi tahun baru untuk melaksanakan pengembangan diri agar
dapat menjadi pribadi yang lebih baik daripada sebelumnya. Misalnya, menghemat
pengeluaran uang, sehingga bisa menabung uang lebih banyak.
Selanjutnya, dari segi pariwisata
sebenarnya juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa tergantung
bagaimana pemuda-pemudi desa yang memanfaatkan fasilitas desa dan menyalurkan ide inovatif mereka.
Sehingga terbentuklah kerjasama yang baik dan nilai plusnya desa menjadi desa
mandiri yang memiliki pemasukan keuangan. Sebenarnya generasi milenial saat ini
hanya membutuhkan kepekaan terhadap sekitar, perluasan relasi baru dan
memperbanyak pengalaman itu pun harus ditanamkan mulai sejak dini sehingga
dapat dikatakan generasi saat ini siap dalam menghadapi revolusi yang akan
datang.
Oleh Habrina Ilvi Mumtaz
Memperingati
Kemerdekaan 17 Agustus 2021
Pada
saat tanggal 17 Agustus 2021 kita semua
warga Indonesia memperingati hari dimana negara kita merdeka dengan cara
melakukan upacara bendera atau mengadakan lomba-lomba disetiap lingkungan
sekitar, terutama lingkungan sekolah. Tetapi pada tahun ini kita tidak bisa
merayakan dengan meriah seperti tahun yang lalu karena pandemi Covid 19 belum
berakhir, namun kita bisa merayakannya dengan cara mengadakan lomba online dan
upacara mematuhi protokol kesehatan. Jangan lupa juga kita selalu mengenang dan
memperingati hari kemerdekaan ini meskipun dimasa pandemi ini untuk menghargai
dan menghormati leluhur yang sudah usai berjuang melawan penjajah hingga
merdeka seperti sekarang.
Oleh
Laila Tazqiyatul Q
Memperingati
Kemerdekaan 17 Agustus Di Masa Pandemi
Beda
perayaan 17 Agustus di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir hingga kini,
membuat pemerintah dan masyarakat harus menyesuaikan diri dalam merayakan hari
ulang tahun Republik Indonesia yang ke-76. Berbagai instansi pemerintah hingga
sekolah akan menggelar upacara peringatan proklamasi secara virtual untuk
menekan penyebaran Covid-19.
Adanya
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat kembali diperpanjang di Pulau Jawa
dan di Pulau Bali, maka seluruh kepala daerah yang berada di daerah tersebut
melarang warganya untuk menggelar perlombaan dan tasyakuran 17 Agustus yang
berpotensi memicu kerumunan dan menjadi lokasi penyebaran wabah tersebut.
Keputusan itu ditempuh setelah melakukan musyawarah dengan pakar kesehatan
khususnya epidemiologi dan berkoordinasi dengan jajaran Forum Komunikasi
Pemimpin Daerah.
Tak
hanya pada 17 Agustus, peringatan dan perlombaan digelar menjelang dan sesudah
tanggal tersebut. Sementara upacara peringatan detik-detik proklamasi tetap
digelar di Istana Negara, tetapi dengan suasana yang berbeda. Ada protokol
kesehatan ketat yang dilaksanakan. Upacara di Istana hanya akan diikuti oleh
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana, Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta
istri, dan para menteri.
Jumlah
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang bertugas di Istana Negara juga dipangkas
dari 68 orang pada tahun-tahun lalu menjadi hanya sebanyak 8 orang. Adapun
peserta upacara HUT RI ke-76 ini tetap diwajibkan mengenakan pakaian adat
nusantara. Selain Istana Negara, berbagai instansi pemerintah hingga sekolah
juga menggelar upacara peringatan proklamasi secara virtual untuk menekan
penyebaran Covid-19.
Maka
dari itu kita sebagai warga negara yang baik hendaknya mengikuti seluruh arahan
dari pemerintah, agar kita semua dapat segera melewati masa pandemi ini dan
dapat melaksanakan kehidupan seperti sebelum adanya pandemi.
Oleh Denisa Nur Rohma
Sebelumnya aku sangat kesepian, tetapi setelah
mempunyai teman aku menjadi terkenal dan menjadi saksi bisu teriakan dan
keringat mereka…
Oleh Yumei Andara Betra Octavina
Memiliki pilar putih yang tinggi, dan memiliki luas
sebesar 2.400m. Biasanya dipakai untuk upacara 17 Agustus, apakah itu?
Oleh Haydent Adhitya Idris