Tema: Guruku Adalah Pahlawanku
1. Lensa News
Menghormati Guru adalah Kunci Keberhasilan
https://www.seekpng.com/ipng/u2e6r5q8u2i1y3a9_gambar-guru-png-chibi-muslim-school-vector/
Perintah untuk hormat, juga ditujukan kepada guru yang telah mengajarkan
ilmu dan mendidik sehingga dirinya menjadi orang yang terhormat.
Kepada seseorang yang mengajarkan ilmu merupakan kunci keberhasilan dalam
menuntut ilmu. Kenapa demikian? Alasannya adalah mereka sebagai wasilah atau
perantara dalam mentransformasi ilmu kepadanya. Tanpa adanya jasa mereka
niscaya manusia akan selalu dalam kebodohan bahkan tersesat arah tujuannya.
Agama Islam menekankan kepada umat manusia supaya menghormati gurunya walau
status sosial dimasyarakat lebih rendah atau lebih muda usianya karena memang
mereka pantas dimuliakan.
Adapun sikap tawadhu atau rendah hati kepada ulama hukumnya wajib,
alasannya dikarenakan seorang guru telah mengenalkan ilmu kepadanya.
Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa seorang murid harus berbakti dan menghormati kepada guru yang pernah mengajarkan ilmu, petuh, nasehat kehidupan maupun yang lain sebagai kunci kesuksesan dan kemanfaatan ilmu yang ia miliki.
Oleh Deby Nur Rohma
My Teacher Is My Hero
gambar diakses dari; https://images.app.goo.gl/k6HEdtUnkQAKTQwj6
Assalamulaikum sobat madding! Gimana kabar kalian, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.
Kalian
tahu ngakk seberapa besar sih jasa seoarang guru sampai terdapat kata- kata
bahwa “guru adalah pahlawanku” ya, memang peran guru tak lepas dari
jasa-jasanya yang tak ternilai mereka meluangkan waktu, pengetahuannya, bahkan
tenaganya untuk mengajarkan kita mulai dari hal yang tidak diketahui sampai
yang dikuasai. Tetapi kalau dilihat dari beberapa peran penting seoarang Guru
layaknya seperti orang tua kita sendiri jasanya tak bisa terbalsakan.
Guru
memiliki peran sebagai pendidik yang mampu memberikan teladan kepada
murid-muridnya untuk agare memilki nilai tata moral yang baik dan berbudi,
sehingga menjadi seoarang guru sangatlah sulit bukan hanya mudah karena mereka
akan berperan sebagai orang tua disekolah bagi murid-muridnya
“My Teacher Is My hero” guruku layaknya seperti pahlawanku yang berperan besar
dalam kehidupanku bahkan satupun jasa-jasanya tak bisa terbalaskan karena bagaimanapun
di madding virtual bulan depan.
Beliau
adalah orang tua penganti terbaikku dalam kehidupanku. Udah dulu ya sampai
jumpa lagi.
Oleh INTAN NUR FAUZIAH SAPUTRI
2. Lensa Pengetahuan
Berdirinya
PGHB
Gambar diakses dari; https;//images.app.goo.gl/9MewjCKKtBy663NV7
Tahukah kalian apa itu PGHB? PGHB yaitu,
Perserikatan Guru Hindia Belanda, sebuah organisasi yang berdiri pada 01
Januari 1912 di Magelang. PGHB merupakan organisasi guru pertama pada masa
Hindia-Belanda. Terbentuknya PGHB dilatar belakangi oleh diskriminasi gaji guru
di Hindia Belanda.
Pada saat itu guru merupakan profesi baru yang bisa
dibilang masih asing di Hindia Belanda. Namun, mulai banyak sekolah-sekolah
yang berdiri di Hindia Belanda oleh pemerintah yang tentunya sekolah tersebut
pastinya membutuhkan guru. Pada awalnya pemerintah Hindia Belanda menginginkan
impor guru dari Belanda, tetapi karena biayanya yang mahal pemerintah Hindia
Belanda memutuskan untuk mengembangkan sekolah-sekolah guru yang setara dengan
standar sekolah guru di Eropa. Hal ini mendorong pendirian sekolah guru dengan
jenjang lebih tinggi.
Penghasilan guru pada masa itu sangat rendah, lebih rendah
dari gaji guru-guru Eropa. Melihat hal tersebut, beberapa guru lulusan KS
Yogyakarta berunding membicarakannya pada November 1911. Salah seorang
diantaranya mengusulkan pendirian perkumpulan guru guna memperjuangkan
kepentingan guru, ia bernama Dwidjosewojo yang merupakan anggota dari Boedi
Oetomo. Usul tersebut disepakati Karto Hadi Soebroto dan N. Boediardjo selaku
rekan Dwidjosewojo. Setelah pertemuan itu, Dwidjosewojo dan rekan-rekannya
mengumpulkan lebih banyak guru, dan pada akhirnya berdirilah PGHB pada 01
Januari 1912 yang diketuai oleh Karto Hadi Soebroto dan Dwidjosewojo selaku
sekretaris. PGHB bertujuan meningkatkan kesejahteraan guru dengan memperhatikan
kepentingan pengajaran umum, kepentingan guru-guru, ketersediaan alat-alat
pengajaran, dan penyelenggaraan penerbitan surat kabar.
Melihat sejarah berdirinya PGHB dari awal dimana
guru itu merupakan profesi yang jarang atau masih asing, rendahnya gaji guru
pada masa Hindia Belanda, dan kerja keras Dwidjosewojo yang memperjuangkan hak
dan kepentingan guru kita semua dapat mengakui bahwa perjuangan guru sangatlah
besar. Bagi dunia guru mungkin hanya sebatas guru, tapi bagi murid guru adalah
pahlawan. GURUKU PAHLAWANKU!
Oleh Safira Azka Yuskarina
Pendidikan
Guru Pada Era Belanda
Gambar diakses dari; https;//images.app.goo.gl/4ZD3FLPzme5mz7Z58
Guru adalah
seseorang yang telah berjasa memberikan ilmu kepada seorang murid. Kata guru mempunyai makna “Digugu dan ditiru”
Yang berarti mereka juga merupakan seorang panutan. Jadi tugas utama seorang
guru ialah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, dan mengevaluasi para
siswa nya.
Dalam pengembangan kurikulum, mereka harus mampu
menterjemahkan, menjabarkan dan mentraspotasikan nilai nilai yang terkandung
dalam kurikulum pada anak didik. Pada era kolonial
Belanda, untuk mengajar sekolah rakyat dengan kurikulum membaca, menulis, dan
berhitung hanya membutuhkan waktu selama 2 tahun bagi lulusan SD.
Mochtar Buchari menyebutkan bahwa terdapat 4
jenis pendidikan bagi calon guru SD pada zaman Hindia Belanda yang dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu sekolah
guru dengan pengantar Bahasa Belanda dan sekolah guru dengan Bahasa pengantar
Bahasa daerah
Untuk
menjadi guru sekolah menegah pada zaman Hindia, dibutuhkan MO akte. MO akte
dibedakan menjadi 2 jenis yaitu MO A dan MO B. MO A memberi wewenang penuh
untuk mengajar dalam mata pelajaran tingkat MULO. Sedangkan MO B memberi
wewenang penuh untuk mengajarkan mata pelajaran tingkat AMS.
Selain diselenggarakan oleh pemerintah, Pendidikan zaman Hindia Belanda juga diselenggarakan oleh swasta, tetapi hanya ada pada jenjang normaalschool untuk Pendidikan guru bagi SD dengan Bahasa pengantar Bahasa daerah.
Oleh Mutiara Dewi Timurrini
3. Profil Ilmuwan
KH Hasyim Asy’ari
(gambar diakses dari https://news.detik.com/berita/d-5219330/sejarah-kh-hasyim-asyari-penggagas-resolusi-jihad-yang-jadi-hari-santri )
Halo
semuanya…. Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan nama KH Hasyim Asy’ari.
Kalian pasti mengenal KH Hasyim Asy’ari sebagai pendiri Nahdhatul Ulama kan??.
yap betul sekali beliau merupakan pendiri Nahdhatul Ulama. Kalian juga harus
tau kalo KH Hasyim Asy’ari juga merupakan seorang guru dan panutan dalam
sejarah Pendidikan di Indonesia lohh. Mari simak biografi beliau dibawah ini!
Kiai
Haji Mohammad Hasyim Asy’ari adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang
merupakan pendiri sekaligus Rais Akbar Nahdhatul Ulama. Nahdhatul ulama adalah
oraganisasi islam terbesar di Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 14 Februari
1871. Beliau mendapat gelar Hadratus Syeikh yang berati maha guru. Gelar
Hadratus Syeikh tidak bisa diberikan ke sembarang orang loh.
Gelar
Hadratus Syeikh hanya diperuntukkan bagi ulama yang dinilai telah
memiliki kualifikasi keilmuwan yang tinggi, terlebih ilmu hadist. Salah satu
syarat mendapat gelar Hadratus Syeikh adalah hafal kutubus sittah. yakni
Kitab Hadist Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Timidzi, Sunan Abu Daud,
Sunan Nasai, Dan Sunan Ibnu Majah baik secara matan maupun sanadnya itulah
mengapa beliau disebut Hadratus Syeikh atau maha guru.
Seperti yang kita bahas di awal tadi KH Hasyim Asy’ari
merupakan pendiri Nahdhatul Ulama serta pendiri Pesantren Tebuireng di Jombang.
Beliau adalah guru yang paripurna, ribuan santri beliau didik dan ratusan dari
mereka menjadi ulama atau kiai. Beliau mengajar dengan rasa cinta tanpa
membeda-bedakan. Saking cintanya itu pada santri-santrinya, di hari menjelang
wafat, yang diingat adalah para santrinya. Beliau wafat pada tanggal 25 Juli
1947 di Jombang.
Oleh Farah Zahirah Isnanisa Chaliq
Ki
Hajar Dewantara
Gambar diakses dari: www-gramedia-com.cdn.amproject.org
Raden mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih
dikenal dengan Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 mei 1889.
Beliau dibesarkan dilingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Beliau berganti nama
menjadi Ki Hajar Dewantara saat genap berumur empat puluh tahun menurut
hitungan tahun caka. Dan semenjak saat itu, beliau tidak lagi menggunakan gelar
kebangsawanannya didepan namanya. Beliau sengaja melakukan ini agar dapat bebas
dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya. Ki hajar dewantara bersekolah
dasar di ELS (sekolah dasar belanda) dan menamatkannya. Kemudian beliau
melanjutkan sekolahnya ke STOVIA (sekolah dokter bumi putra) tetapi lantaran
beliau sakit, sekolahnya tersebut tidak bisa ia selesaikan.
Setelah sembuh ki hajar dewantara bekerja sebagai
wartawan di beberapa surat kabar diantaranya ada sedyotomo, midden java, kaoem
moeda, tjahaja timoer , dan poesara. Pada masa itu, ki hajar dewantara dikenal
sebagai penulis yang handal. Tulisan tulisannya sangat komunikatif dan patriotic
sehingga tulisan beliau mampu membangkitkan semangat anti kolonial bagi
pembacanya. Selain bekerja sebagai wartawan muda, beliau juga aktif dalam
berbagai organisasi sosial dan politik.
Pada tahun 1908 beliau aktif diseksi propaganda
dalam organisasi boedi oetomo untuk mensosialisasikan dan menggugah kesadaran
bagi masyarakat Indonesia pada saat itu mengenai pentingnya persatuan dan
kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kemudian beliau bekerja sama dengan
douwes dekker (dr. danudirdja setya budhi) dan dr. cipto mangunkusuma yang
biasa dikenal sebagai tiga serangkai.
Lalu ki hajar dewantara mendirikan indische partij
pada tanggal 25 desember 1912. Organisasi ini merupakan organisasi atau partai
politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia. Beliau mendirikan partai
ini bertujuan agar mencapai Indonesia merdeka. Tiga serangkai ini berusaha
mendaftarkan organisasi ini untuk memperoleh status badan hukum pada pemerintah
kolonial belanda, tetapi pemerintah menolak permintaan pendaftaran tersebut
melalui gubernur jenderal idenburg pada tanggal 11 maret 1913 karena pemerintah
belanda menganggap organisasi ini dapat membangkitkan rasa naionalisme dan
kesatuan rakyat untuk menentang kolonial belanda.
Semangatnya tidak berhenti sampai sini. Pada bulan
November 1913, beliau membentuk Komite Bumipoetra yang bertujuan untuk
melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda. Salah satunya adalah dengan
menerbitkan tulisan berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku
Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (Satu untuk Semua,
tetapi Semua untuk Satu Juga).Tulisan Beliau tersebut juga dimuat dalam surat
kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker. Akibat karangannya itu, pemerintah
Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg menjatuhkan hukuman pengasingan
terhadap Ki Hadjar Dewantara. Namun mereka menghendaki dibuang ke Negeri
Belanda karena di sana mereka bisa mempelajari banyak hal dari pada di daerah
terpencil. Akhirnya mereka diizinkan ke Negeri Belanda sejak Agustus 1913
sebagai bagian dari pelaksanaan hukuman. Kesempatan itu dipergunakan sangat
baik oleh beliau untuk mendalami masalah pendidikan dan pengajaran, sehingga
beliau berhasil memperoleh Europeesche Akte. Dan Pada tahun 1918, Ki Hadjar
Dewantara kembali ke tanah air
Sesampai di tanah air, Ki Hadjar Dewantara semakin
mencurahkan perhatian di bidang pendidikan sebagai bagian dari alat perjuangan
meraih kemerdekaan. Bersama rekan-rekan seperjuangannya, mereka pun mendirikan
sebuah perguruan yang bercorak nasional yang diberi nama National Onderwijs
Instituut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa) pada 3 Juli 1922. Perguruan
ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik agar
mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh
kemerdekaan. Selama mencurahkan perhatian dalam dunia pendidikan di Taman
Siswa, Ki Hadjar Dewantara juga tetap rajin menulis. Namun tema tulisannya
beralih dari nuansa politik ke pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan.
Melalui tulisan-tulisan itulah beliau berhasil meletakkan dasar-dasar
pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia. Kegiatan menulisnya ini terus
berlangsung hingga zaman Pendudukan Jepang.
Saat Pemerintah Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat
(Putera) dalam tahun 1943, Ki Hajar ditunjuk untuk menjadi salah seorang
pimpinan bersama Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta dan K.H. Mas Mansur. Setelah
kemerdekaan Indonesia berhasil direbut dari tangan penjajah dan stabilitas
pemerintahan sudah terbentuk. Ki Hadjar Dewantara dipercaya oleh presiden
Soekarno untuk menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang
pertama. Melalui jabatannya ini, Ki Hadjar Dewantara semakin leluasa untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Pada tahun 1957, Ki Hadjar Dewantara mendapatkan
gelar Doktor Honori Klausa dari Universitas Gajah Mada. Dua tahun setelah
mendapat gelar Doctor Honoris Causa itu, tepatnya pada tanggal 28 April 1959 Ki
Hadjar Dewantara meninggal dunia di Yogyakarta dan dimakamkan di sana. Kini,
nama Ki Hadjar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan
pahlawan pendidikan (bapak Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2 Mei
dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan
Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959,
tanggal 28 November 1959.
Oleh Nova Septi
4. Puisi
Pemberi Jalan Misterius
Secercah cahaya
Melambai lembut ke arahku
Perlahan menghampiriku
Menepuk bahu kanan kiriku
Takku sangka
Jalan setapak yang gelap itu
Akan selesai dengan silauannya
Jalanan batu itu
Akan selesai dengan sungainya
Pemberi jalan yang misterius
Dia menggandengku
Mengulurkan tangannya kepadaku
Dan membawaku kemari
Memberitahuku saat aku terjatuh
Menasehatiku saat aku lelah
Menungguku saat aku terlelap
Dan merangkulku saat aku takut
Pemberi jalan yang misterius
Sekarang aku tahu
Perjalanan ini....
Selama aku dengannya
Sama seperti suatu hubungan
Aku dan guruku
Oleh Rizky Amalia (XI MIA 1)
Guruku pelitaku
Guruku…
Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Jasamu kepadaku akan ku ingat selalu
Oh guruku…
Tanpa adanya engkau aku tidak bias menulis
dan membaca
Dan disaat aku tidak tahu apa apa
Engkau tak pernah mengeluh dan terus
mengajariku dengan cara mu agar aku bisa menerima ilmumu
Wahai guruku…
Engkaulah pelita kami
Andai tidak ada engkau…
Mungkin kami tersesat menuju jalan
kegelapan
Tidak bisa membaca, tidak bisa menulis,
tidak tahu apa apa
Bagaimana nasib kita…
Oh guruku…
Hanya terima kasih yang bisa kami
ucapkan
Oleh Ghefira Nisa Azzara
5. Cerpen
TERIMAKASIH GURUKU
Gambar diakses dari; https;//images.app.goo.gl/XR47jK5X9VG8UTng
Pada pagi hari di SD Nusa Indah 2, banyak siswa-siswi yang mulai memasuki gerbang dengan penuh semangat dan gembira untuk mencari ilmu. Tepat pukul 07.00 jam pembelajaran pertama di mulai. Di kelas 4 pembelajaran di awali dengan membaca doa, yang di pimpin oleh Ibu Saras. Seperti biasanya setelah membaca doa, Bu saras menanyakan kabar muridnya “Apa kabar anak-anak??”. yang dijawab dengan penuh semangat “Alhamdulillah baik bu..”. Bu saras tampak kebingungan dengan salah satu muridnya yang duduk di belakang, “Reno ada apa dengan mu nak??”. Ya betul murid yang duduk di belakang adalah Reno, ia terlihat lemas dan tidak bersemangat, Reno menjawab “tidak apa-apa bu”. Pertanyaan Bu Sarah telah di jawab oleh muridnya, tetapi Bu Sarah masih belum yakin, “apakah kau sudah sarapan nak?”. Dijawab kembali oleh Reno “belum bu, tadi mama saya berangkat bekerja”. Dengan jawaban terebut Bu Sarah merasa iba dengan muridnya. Kemudian ia menuju kantor untuk mengambil sekotak nasi yang ada di dalam tasnya itu, ya itu adalah bekal Bu Sarah. Lalu ia kembali ke kelas dan memberikan kotak nasi taersebut “makanlah terlebih dahulu nak”, akan tetapi Reno merasa sungkan dengan tawaran Bu Sarah “tidak bu, terimakasih”. Bu Sarah memaksa Reno “ayo lah nak, makan dulu biar semangat”. Baiklah tawaran Bu Sarah kali ini di terima oleh Reno. Selesai makan, Reno mengucapkan terimakasih pada Bu Sarah “terimakasih banyak Bu Sarah, Bu Sarah baik banget”. Mendengar perkataan muridnya Bu sarah merasa sangat bahagia “iya nak sama-sama, ibu bahagia melihat kamu makan dengan lahap”. Dan akhirnya pembelajaran di mulai…
Dibuat
Oleh : Nurul Nilaliyah
GURUKU ADALAH PAHLAWANKU
Gambar diakses dari: https://images.app.goo.gl/H45aVEccjYatXBod7
Guru adalah pahlawan bagi para murid muridnya, ia mengajar dan mendidik murid-muridnya dengan rasa penuh kasih sayang, kesabaran dan keikhlasan. Betapa mulianya jasa seorang guru, betapa pedulinya ia kepada anak didiknya. Bahkan terkadang ia rela mengesampingkan kepentingannya demi memberikan ilmu pengetahuannya kepada muridnya. Menjadi guru itu tidak semudah yang kita bayangkan.
Pada saat proses belajar mengajar
berlangsung ia memberikan sebuah materi, permainan semacam kuis, dan lain-lain.
Dimana hal tersebut agar membuat siswa tidak mengantuk, bosan, dan tetap
semangat dalam belajar. Berbagai macam cara yang di lakukan oleh seorang guru,
agar suasana kelas tetap kondusif. Semua orang bisa menjadi guru, tetapi tidak
semua guru bisa mendidik. Guru harus profesional sesuai dengan profesinya,
dimana seorang guru harus bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya. Seperti
masalah pribadi dan perkejaan di sekolah. Sepulang sekolah guru juga mempunyai
tanggung jawab dirumahnya. Bukan hanya di sekolah, seorang guru juga harus bisa
membimbing, merawat, dan mendidik keluarganya. Karena pasti semua guru
mempunyai keluarga yang menjadi pelengkap di dalam hidupnya.
Guru tidak akan meminta imbalan kepada
muridnya, cukup dengan memberikan rasa hormat dan bersikap sopan yang baik
kepadanya, sudah sangat membahagiakan hati seorang guru, dan ia akan merasa
lebih di hargai dan dihormati atas keberadaannya. Guru adalah sang motivator
kedua dari ayah dan ibu. Nasehat baik selalu di katakan olehnya, agar dapat
dijadikan jembatan menuju kesuksesan bagi murid muridnya. Maka dari itu kita
harus menghormati guru atas pengorbanan yang ia lakukan untuk para muridnya.
Oleh Nabilla Zahira Shofa
6. Kaligrafi
Oleh Igmasyanda a f
7. Kata Mutiara
Guru tak akan Guru itu pelita kehidupan,
dia bagai lilin yang rela mengorbankan dirinya untuk menerangi hidup orang lain.
Oleh Siti Dwi Nuraini
Meski teknologi itu menakjubkan, namun
peran guru tak akan tergantikan
Oleh Qurota Ayun Zahwa
8. Opini
GURU SESEORANG
PALING BERJASA
http://3.bp.blogspot.com/-Ln-1U50SoS8/VT2ZkTq7-- I/AAAAAAAAAGI/IE-14AZbdEI/s1600/guru.jpg
Mungkin banyak orang yang bilang kalau guru adalah seseorang yang
bekerja dan di bayar, sebenarnya guru tidak seperti itu tugasnya sangat berat
apalagi guru tk atau bisa di sebut guru di taman kanak-kanak, membelajari
menulis,membaca,menghitung dan lain sebagainya. Pendidikan sangat penting untuk
menentukan masa depan, pendidikan saat ini tidak seperti zaman dahulu dahulunya
hanya orang yang punya uang saja yang bisa sekolah. Disaat pandemi guru yang
tidak mengerti tentang internet dia berusaha belajar tentang menggunakan
internet untuk bisa mengajar anak didiknya hingga faham,kebanyaan di era daring
ini banyak siswa siswi yang tidak faham materi,guru juga begitu bingung jika
anak didiknya tidak faham. Bapak ibu guru terimakasih ilmu yang di berikan kami tidak bisa seperti ini tanpa dididkan
kalian,maaf jika sering marah-marah karena kenakalan kami,kemarahan mu menjadi
bahaan untuk menjadikan kita dewasa. Terimakasih atas jasa yang engkau berikan.
Oeh Amanda Maulidya W.C.B
Engkau
Patriot Pahlawan Bangsa Tanpa Tanda Jasa
gambar diakses dari : https://images.app.goo.gl/7EqSxQZGyBC4Mzmo8
Guru adalah filosofi Jawa berarti diduga
lan ditiru. Seorang guru merupakan sosok yang harus ‘digugu’ yang berate dicontoh atau
diteladani. Sudah sepatutnya guru memiliki dua hal tersebut. Guru memiliki
peran yang sangat besar dalam membentuk karakter generasi muda sebagai calon
pemimpin bangsa. Guru tidak hanya seorang yang luas ilmu pengetahuannya dan
mengajar dalam ruang pembelajaran. Guru bisa diartikan sebagai orang yang
mengajarkan segala sesuatu, meskipun itu hanya satu huruf. Pengalaman bermanfaat
yang mampu mengajari diri kita menjadi lebih baik juga dapat disebut sebagai
guru.
Apabila seorang guru memiliki dedikasi
yang tinggi terhadap dunia pendidikan Indonesia, serta tak kenal lelah dan
separuh hati dalam membimbing siswa, memiliki cita cita yang luhur dalam
memajukan pendidikan Indonesia. Memang beliau adalah “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”.
Ebaliknya, jika guru hanya mengajar asal asalan dan hanya mementingkan dirinya
sendiri tanpa memikirkan perkembangan siswa maka dampaknya akan kembali pada
siswa sehingga guru harus kembali belajar untuk menjadi guru yang ikhlas dalam
mengajar.
Selanjutnya, di tengah perjuamgan
melawan pandemic, tugas guru adalah menyediakan pembelajaran jarak jau,
memperhatikan dan mendukung kelompok rentan, pembukaan kembali sekolah serta memastikan
evaluasi hasil pembelajaran peserta didik yang efektif.
Oleh Hikmah Ayu Listiana
8. Riddle
Seorang pemandu kehidupan dengan membawa
lentera yang menjadi penerang di kegelapan yang panjang
Oleh Elen Anggita
Orangtua kedua dari orangtua kandung. Dan
seorang pembimbing tanpa tanda jasa
Oleh Eka Syafitri